Maroko Masuk dalam 5 Besar Negara Terkaya di Afrika

Maroko – Maroko kembali menempati posisi dalam pasar kekayaan “5 Besar” di Afrika pada tahun 2023, menurut laporan tahunan dari perusahaan konsultan Henley and Partners (H&P), dikutip dari Moroccoworldnews.

Laporan yang dirilis minggu ini menempatkan Maroko di peringkat kelima, di belakang Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, dan Kenya. Kelima negara ini merupakan rumah bagi 56% individu dengan kekayaan bersih tinggi di Afrika dan lebih dari 90% miliarder di benua tersebut. Data H&P menunjukkan bahwa Maroko saat ini menjadi rumah bagi 6.800 jutawan, 32 centi-jutawan, dan 4 miliarder.

Laporan tersebut lebih lanjut menunjukkan bahwa negara ini terus menarik individu-individu dengan kekayaan bersih tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah individu dengan kekayaan bersih tinggi meningkat sebesar 35% antara tahun 2013 dan 2023, tingkat pertumbuhan tertinggi yang tercatat di negara “5 Besar” lainnya.

Sementara itu, Afrika Selatan memimpin dengan 37.400 jutawan, 102 centi-jutawan, dan 5 miliarder. Mesir berada di peringkat kedua dengan 15.600 jutawan, 52 centi-jutawan, dan 7 miliarder.

Mengenai kota-kota terkaya di benua ini, laporan tersebut menunjukkan bahwa Johannesburg menduduki puncak daftar kota-kota di Afrika, dengan 12.300 jutawan, 25 centi-jutawan, dan 2 miliarder.

Cape Town berada di urutan kedua dengan 7.400 jutawan, 28 jutawan, dan 1 miliarder. Sementara itu, Kairo adalah rumah bagi 7.200 jutawan, Nairobi dengan 4.400 jutawan, dan Lagos dengan 4.200 jutawan. Tiga kota di Maroko masuk dalam daftar kota terkaya di Afrika, yaitu Casablanca, Marrakesh, dan Tangier.

Casablanca menegaskan posisinya sebagai kota Maroko yang paling menarik bagi individu-individu dengan kekayaan bersih tinggi, dengan 3.200 jutawan, 10 centi-jutawan, dan satu miliarder.

Marrakesh mengikuti di belakang dengan 1.400 jutawan, 12 centi-jutawan, dan dua miliarder. Yang terakhir dalam daftar adalah Tangier dengan 1.000 jutawan, enam centi-jutawan, dan satu miliarder.

Ke depan, konsultan tersebut memperkirakan bahwa Maroko, bersama sejumlah negara Afrika lainnya, siap mengalami peningkatan sebesar 80% dalam jumlah individu dengan kekayaan bersih yang tinggi.