Konflik Israel-Iran Memanas, Airlangga Sebut Stabilitas Keuangan Aman
- Anisa Aulia/VIVA.
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, saat ini kondisi stabilitas keuangan Indonesia terjaga dengan baik, di tengah memanasnya konflik antara Israel-Iran.
Menko Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI saat ini terjaga dengan baik, yang mana ekonomi RI pada tahun 2023 tumbuh 5,05 persen secara year on year (yoy). Selain itu, data ekonomi lainnya seperti cadangan devisa hingga ekspor masih positif.
"Seperti tadi saya sampaikan (stabilitas keuangan) aman. Pertumbuhan terjaga, inflasi terkendali, cadangan devisa aman, ekspor masih positif apalagi kemarin harga nikel juga naik. Jadi ini ada 'gain' tapi tentu kita harus lihat sustainable atau tidak," kata Airlangga di Kantor Perekonomian, Jakarta, Selasa, 16 April 2024.
Adapun dari ketegangan dari Israel-Iran dia beserta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo sudah berkomunikasi. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pembahasan itu.
"Konkretnya kita bahas dengan Menkeu dan Gubernur BI. Jadi kami selama ini, minggu lalu saat liburan, koordinasi ketat baik dengan Gubernur Bank Indonesia maupun dengan Kemenkeu," jelasnya.
"Sampai saat ini belum karena kita tidak boleh overreacting. Kita lihat Israel maupun Iran saja belum mengambil keputusan," sambungnya.
Pada kesempatan ini, Airlangga juga memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tidak akan naik dalam dua bulan ke depan alias hingga Juni 2024. Meskipun, kini harga minyak mentah jenis brent melemah 0,18 persen (dtd) ke level US$90,29/barel, atau jauh lebih tinggi jika dibandingkan posisi 1 Januari 2024 sebesar US$77,4/barel.
Airlangga mengatakan, saat ini Pemerintah masih memantau situasi perkembangan harga minyak dunia. Menurutnya, jika tidak ada eskalasi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi masih bisa ditahan oleh Pemerintah.
"Kita melihat satu dua bulan situasi seperti apa. Jadi kalau tidak ada eskalasi kita berharap harga minyak bisa flatten, tetapi kalau ada eskalasi tentu berbeda," katanya.
Dia menegaskan, dengan adanya kenaikan harga minyak dunia ini, subsidi BBM tepat sasaran menjadi catatan bagi Pemerintah. Pun, dia memastikan bahwa harga BBM subsidi tidak akan naik hingga Juni 2024.
"Sampai bulan Juni tidak naik, itu sudah statement Pemerintah," ujarnya.