Konflik Iran Vs Israel, Harga BBM Subsidi Naik?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tidak akan naik dalam dua bulan ke depan alias hingga Juni 2024. Meskipun, kini harga minyak mentah jenis brent naik 0,18 persen (dtd) ke level US$90,29 per barel, atau jauh lebih tinggi jika dibandingkan posisi 1 Januari 2024 sebesar US$77,4/barel. 

Airlangga mengatakan, saat ini Pemerintah masih memantau situasi perkembangan harga minyak dunia. Menurutnya, jika tidak ada eskalasi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi masih bisa ditahan oleh Pemerintah. 

"Kita melihat satu dua bulan situasi seperti apa. Jadi kalau tidak ada eskalasi kita berharap harga minyak bisa flatten, tetapi kalau ada eskalasi tentu berbeda," kata Airlangga di Kantornya Selasa, 16 April 2024.

Aktivitas pengisian BBM di SPBU, Kota Medan.

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Dia menegaskan, dengan adanya kenaikan harga minyak dunia ini, subsidi BBM tepat sasaran menjadi catatan bagi Pemerintah. Pun, dia memastikan bahwa harga BBM subsidi tidak akan naik hingga Juni 2024.

"Sampai bulan Juni tidak naik, itu sudah statement Pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, ketegangan geopolitik dan pengurangan pasokan OPEC+ telah mengerek harga minyak dunia tahun ini naik hampir 18 persen. Dia menyatakan, di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia, Pertamina Patra Niaga akan terus menjaga pasokan BBM nasional serta stabilitas harga.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Adakan Rapat Terbatas

Photo :
  • istimewa

“Kecenderungan harga minyak mentah naik, namun kami tetap memastikan pasokan BBM nasional dalam kondisi aman. Kami juga komitmen menjaga harga BBM domestik tetap stabil agar tidak berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat,” ujar Riva dalam keterangannya Senin, 15 April 2024.

Riva menegaskan, Pertamina mengambil kebijakan mempertahankan harga walaupun biaya produksi BBM meningkat seiring kenaikan harga minyak dunia. "Sebagai perusahaan negara, kami mendukung upaya Pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih stabil dan kondusif," ujarnya.