Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun
- ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) realisasinya per tahun rata-rata hanya mencapai 50 ribu hektar per tahun. Jumlah itu jauh dari target yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 180 ribu hektar per tahun.
Hal itu disampaikan Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2019-2024.
"Rata-rata kita baru mencapai sekitar 50 ribu hektar per tahun, dan ini kurang dari 30 persen dari target yang waktu itu dicanangkan bapak presiden 180 ribu hektar per tahun," kata Airlangga di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis, 28 Maret 2023.
Airlangga mengatakan, Pemerintah akan meningkatkan biaya pada program peremajaan sawit dari Rp 30 juta per hektar menjadi dua kali lipat sebesar Rp 60 juta per hektar.
"Kita berharap dengan kenaikan biaya menjadi Rp 60 juta itu nanti tidak hanya di tahun pertama, tapi tahun kedua dan ketiga bisa dibiayai untuk penghidupan para pekebun," jelasnya.
Adapun pada tahun 2023, realisasi program PSR mencapai 53.012 hektare atau meningkat 72,35 persen, dibandingkan capaian tahun 2022 yang sebesar 30.759 hektar. Dalam hal ini penyaluran dana PSR di tahun 2023 mencapai Rp 1,5 triliun yang diberikan kepada 21.020 pekebun.
Program ini merupakan upaya Pemerintah meningkatkan produktivitas dan produk sawit rakyat. Pemerintah pun terus berkomitmen mendukung sektor perkebunan kelapa sawit salah satunya melalui program PSR.