Homestay di 21 Desa Wisata Sudah Disuntik SMF Rp 13,5 Miliar

Jakarta – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mengungkapkan, hingga Desember 2023 sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 13,597 miliar atau sebesar 65,78 persen dari total anggaran Rp 20,670 miliar. Pembiayaan itu diberikan SMF kepada masyarakat yang memiliki penginapan di wilayah destinasi wisata melalui Program Homestay. 

Kepala Bagian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan SMF, Arief Hidayat mengatakan program ini merupakan sinergi antara perseroan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak 2019. Menurutnya, hingga saat ini ada sebanyak 21 desa yang sudah diberikan pembiayaan oleh SMF.

"Portfolio program ini dari total anggarannya Rp 20 miliar sampai saat ini sudah terserap Rp 13,597 miliar. Total yang memang kita biayai atau kita bina 183 pemilik homestay (debitur) di 21 desa wisata lainnya," kata Arief dalam acara Investortrust UMKM Connect 2024 di Hotel Aryaduta, Jakarta, dikutip Rabu, 27 Maret 2024.

Bila dirinci, dari total anggaran Rp 20,670 miliar itu pada 2019 sudah terealisasi Rp 2,234 miliar, 2020 realisasinya sebesar Rp 1,362 miliar, 2021 sebesar Rp 3,336 miliar, 2022 sebesar Rp 5,510 miliar, dan 2023 sebesar Rp 1,155 milar. Sehingga yang sudah terealisasi sebesar Rp 13,597 miliar, dan sisa saldo sejumlah Rp 7,073 miliar.

Arief melanjutkan, melalui program pembiayaan Homestay ini fasilitas yang diterima yaitu renovasi dan bangunan baru di beberapa titik destinasi wisata. Dengan suku bunga flat 3 persen atau maksimal sebesar Rp 30 juta.

"Tapi misalkan 2 tahun pertama pembayarannya lancar, kita tambahkan bisa di top up sampai Rp 50 juta, dan selanjutnya sampai maksimal Rp 150 juta," imbuhnya.

Lanjut Arief, untuk desa-desa wisata yang telah dibiayai melalui program pembiayaan homestay SMF seperti, Desa Sembalun Lawang, Desa Kemuning, Desa Nglanggeran, Desa Tamansari, Desa Kuta Mandalika, Desa Bangsring, serta Desa Pagerharjo.