Anggota DPR Harap BUMN Bisa Jadi Solusi Hadapi Persoalan Ketahanan Pangan

Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty.
Sumber :

Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty mengaku bangga dengan kontribusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap negara selama ini. Politisi Fraksi PDIP ini berharap BUMN dapat meningkatkan peran dalam persoalan ketahanan dan kedaulatan pangan

"Keinginan saya, BUMN bisa menjadi solusi seperti kita menghadapi covid-19. Saya bangga apa yang dilakukan BUMN saat covid-19," kata Evita di Gedung DPR, yang dikutip Rabu, 20 Maret 2024.

Gedung Kementerian BUMN. Foto ilustrasi.

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Saat itu, lanjut Evita, BUMN-BUMN bahu-membahu membantu negara dan masyarakat dalam menghadapi pandemi covid-19, baik di sektor kesehatan hingga ekonomi. Evita menilai BUMN dapat kembali mengulang cara ini untuk menjawab tantangan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.  

"BUMN bisa memiliki peranan penting saat itu, bagaimana BUMN juga bisa mempunyai peranan penting dalam persoalan pangan yang kita hadapi saat ini," kata Evita.

Selain isu pangan, Evita yang mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah III, yang meliputi Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Pati ini juga memuji ketegasan Menteri BUMN Erick Thohir terkait kasus pengelolaan dana pensiun (dapen) BUMN. 

Evita menyampaikan, Erick tak sekadar mendengarkan masukan, melainkan juga menindaklanjutinya secara konkret melalui kerja sama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan Pak Menteri. Apa yang saya teriakan di setiap rapat, jangan sampai masalah di dapen ini jadi bom waktu. Saya selalu teriak dan Pak Menteri sudah memproses itu dengan melaporkan oknum-oknum itu," sambung Evita. 

Erick Thohir Serahkan Pengelolaan Asset Perkara ke Kejagung

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Menurut Evita, pengungkapan kasus dugaan korupsi terhadap sembilan dapen BUMN merupakan pencapaian yang patut diapresiasi. Sebab, hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat, Erick mampu membongkar persoalan penyalahgunaan di dapen BUMN. 

"Total sudah sembilan (dapen), luar biasa menurut saya. Pertanyaannya apa selanjutnya, terkait proteksi kepada nasabah dan bagaimana hak-hak mereka terpenuhi," kata Evita.