Pertamina Jadi BUMN dengan TKDN Terbesar 2023, Luhut: Untungnya Makin Banyak
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Pertamina Grup menjadi badan usaha milik negara (BUMN) dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) terbesar pada 2023. TDKN BUMN pada 2023 mencapai Rp800 triliun.
Sedangkan TKDN Pertamina Grup mencapai Rp374 triliun. Jumlah tersebut hampir mencapai 50 persen dari keseluruhan BUMN pada 2023. Atas pencapaian tersebut, Pertamina dianugerahi penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri Tahun 2024 untuk Kategori Badan Usaha Milik Negara dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
"Jadi, kontribusi Pertamina di dalam TKDN ini sangat besar. Ini merupakan komitmen Pertamina yang bukan hanya untuk mencapai target semata, tetapi kita betul-betul ingin menambah terus pelaku-pelaku industri dalam negeri untuk makin berkiprah mengisi kebutuhan barang dan jasa untuk industri energi khususnya," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Jumat, 8 Maret 2024.
Dia menegaskan, komitmen Pertamina terhadap TKDN juga diwujudkan dengan membuat fungsi khusus terkait dengan TKDN. Hal itu mencakup dari tahap perencanaan, monitoring hingga verifikasi. Hingga saat ini, Pertamina telah melaksanakan sebanyak 6.500 transaksi dengan total kontrak dengan senilai Rp374 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi Pertamina yang berkontribusi besar dalam mengimplementasikan penggunaan produk dalam negeri.
"Saya kira Pertamina sekarang sudah makin paten dan untungnya makin banyak, dan makin efisien, dia (Pertamina) harus berani bersaing dengan yang lain," ungkapnya.
Luhut juga berpesan kepada seluruh pihak terkait untuk terus menerapkan penggunaan produk dalam negeri dalam aktivitas bisnisnya.
"Ayo kita lanjutkan success story ini. Saya berharap kita semua harus bangga jadi orang Indonesia," katanya.
Sementara, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa dalam pelaksanaan business matching 2024, total komitmen penggunaan produk dalam negeri sebesar Rp1.428,25 triliun. Dengan rincian total komitmen kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah sebesar Rp585,69 triliun dan total komitmen BUMN Rp842,56 triliun.
Menurutnya, angka tersebut lebih tinggi dari 2023 lalu, yang Rp1.157 triliun. Guna mendukung pembelian produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa, lanjut dia, pemerintah terus berupaya melakukan inovasi dan langkah-langkah percepatan.
"Pemerintah melalui Kemenperin telah melakukan digitalisasi sertifikasi TKDN yang menjamin proses sertifikasi cepat, akurat, dan akuntabel," ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus mengatakan setiap Rp400 triliun belanja barang dan jasa yang berasal dari program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) akan memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 1,8 persen.
"Kami percaya, semua itu bisa membawa multiplier effect dan value added serta akan mengakselerasi program pendalaman dan penyebaran dan pemerataan sektor industri nasional," ucapnya.