Heru Budi Bongkar Biang Kerok Inflasi Jakarta, Tarif Listrik-Harga Pangan
- Istimewa
Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membeberkan, biang kerok inflasi di Jakarta. Tercatat inflasi DKI Jakarta sebesar 2,12 persen secara year on year (yoy), sedangkan secara nasional inflasi 2,75 persen yoy.
Heru mengatakan, ada tiga faktor utama penyebab inflasi DKI Jakarta yang mengalami kenaikan selama beberapa waktu terakhir. Salah satunya komoditas pangan, yang memang dalam beberapa waktu terakhir ini sedang mengalami kenaikan harga.
"Ada beberapa poin yang menjadi faktor-faktor inflasi di DKI terutama terkait dengan listrik, bahan bakar, dan bahan pangan tentunya makanan itu makanan jadi yang terutama," ujar Heru di Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2023 terjadi inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sedangkan secara tahunan atau year on year (yoy) terjadi inflasi sebesar 2,75 persen.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami peningkatan dari I05,19 pada Januari 2024 menjadi 105,58 pada Februari 2024.
"Pada Februari 2024 terjadi inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan. Sementara itu secara yoy terjadi inflasi sebesar 2,75 persen, dan secara tahun kalender atau ytd terjadi inflasi sebesar 0,41 persen," ujar Habibullah dalam konferensi pers, Jumat, 1 Maret 2024.
Dia menjelaskan, untuk kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,00 persen, dan andil inflasi 0,29 persen.
"Dengan komoditas penyumbang inflasi adalah terutama adalah beras dengan andil inflasi sebesar 0,21 persen, selanjutnya cabai merah dengan andil inflasi 0,09 persen, telur ayam ras 0,04 persen. Serta komoditas daging ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen," jelasnya.
Selain itu, Habibullah mengatakan bahwa juga terdapat komoditas yang memberikan andil inflasi di bulan Februari 2024 ini. hal itu di antaranya bawang merah, tomat, hingga cabai rawit.
"Komoditas yang memberikan andil deflasi, bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,04 persen, tomat dengan andil deflasi sebesar 0,03 persen, serta cabai rawit dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen," imbuhnya.