Astra Raup Laba Bersih Rp 34 Triliun di 2023, Tertinggi Sepanjang Sejarah
- Astra International
Jakarta – PT Astra International Tbk (ASII) melaporkan, laba bersih secara konsolidasi grup Astra tahun 2023 mencapai Rp 34 triliun (Rp 33,99 triliun), atau meningkat 12 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 30,48 triliun. Capaian laba bersih itu pun menjadi rekor tertinggi bagi perusahaan.
Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro mengatakan, capaian laba bersih itu belum termasuk penyesuaian nilai wajar, atas investasi Grup Astra di GoTo dan Hermina.
"Jika penyesuaian nilai wajar (investasi di GoTo dan Hermina) diperhitungkan, maka laba bersih Grup meningkat 17 persen (dari Rp 28,9 triliun) menjadi Rp 33,8 triliun," kata Djony dalam keterangannya, Selasa, 27 Februari 2024.
Dia menjelaskan, kenaikan laba bersih ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama bisnis otomotif dan jasa keuangan.
Hal itu dibuktikan pula dengan capaian pendapatan bersih konsolidasian grup Astra tahun 202, yang juga melonjak 5 persen (yoy) menjadi Rp 316,6 triliun. Capaian itu pun diikuti nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2023 sebesar Rp 4.907, atau meningkat 3 persen dibandingkan posisi pada 31 Desember 2022.
Kemudian, perolehan kas bersih yang tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup Astra, tercatat mencapai Rp 29 miliar pada 31 Desember 2023, dibandingkan dengan Rp 35,1 triliun pada 31 Desember 2022.
Djony menjelaskan, selain dividen yang lebih tinggi yang dibagikan pada bulan April 2023, belanja modal dan investasi konsolidasian grup Astra tahun 2023 juga telah meningkat dua kali lipat menjadi Rp 45,9 triliun. Hal itu utamanya disebabkan oleh investasi PT United Tractors Tbk (UT) di sektor nikel dan energi terbarukan, sebagai bagian dari rencana transisinya.
Dia memastikan, UT juga telah mengeluarkan belanja modal yang lebih tinggi untuk penggantian alat berat pasca pandemi, yang sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnisnya.
"Utang bersih anak perusahaan grup Astra di divisi jasa keuangan meningkat menjadi Rp 52,2 triliun pada 31 Desember 2023, dari Rp 44,5 triliun pada akhir tahun 2022. Hal itu sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit sepeda motor," ujarnya.