BI Catat Tren Peningkatan Penjualan Eceran di Bali Menduduki Peringkat Ke-6 Tertinggi di Indonesia

Penjualan eceran di Bali meningkat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bali – Tren peningkatan kinerja penjualan eceran di Bali terus terjadi dalam 11 bulan terakhir. Bank Indonesia mencatat, Bali menempati peringkat ke-6 tertinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengatakan, kenaikan indeks penjualan eceran di Bali dipengaruhi kestabilan harga barang dan jasa.

"Pertumbuhan ekonomi Bali sepanjang tahun 2023 mencapai 5,714 (yoy) yang tercermin pada Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali di Januari 2024 tumbuh 0,6% (mtm) secara bulanan," kata Erwin Soeriadimadja, Jumat, 23 Februari 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Januari 2024, Provinsi Bali mengalami deflasi atau penurunan harga sebesar 0,09% (mtm). Secara tahunan, Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,61% (yoy) atau masih berada pada kisaran sasaran inflasi tahun 2024.

Erwin menambahkan, meningkatnya penjualan eceran di Bali pada Januari 2024 didorong oleh kenaikan pada sebagian besar kelompok barang.

Terutama, sub kelompok sandang sebesar 8,0% (mtm), kelompok barang lainnya sebesar 4,8% (mtm), dan kelompok suku cadang dan aksesoris sebesar 3,8% (mtm). 

Namun demikian, terdapat satu kelompok barang yang mengalami kontraksi yaitu kelompok barang peralatan informasi dan komunikasi sebesar 2,4% (mtm) Lebih lanjut.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali juga melihat, optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi di Provinsi Bali tetap terjaga.

Survei Konsumen Bank Indonesia pada Januari 2024 mengindikasikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Januari 2024, tercatat sebesar 138,6, atau tetap terjaga pada area optimis.

"Keyakinan konsumen ditopeng oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat berada pada area optimis, sebesar 134,3 dan 142,8," ujarnya.

Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) akan membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali. HKBN yang akan berlangsung dalam periode Februari dan Maret 2024 yakni, Galungan, Kuningan, Nyepi, puasa Ramadhan, dan Idul Fitri.