IKAPPI Sebut Harga Beras Makin Tak Jelas, Minta Pemerintah Serius dan Hati-hati
- VIVA/Anisa Aulia
Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) melaporkan, berdasarkan aduan yang diterima pihaknya, banyak pedagang pasar yang melaporkan bahwa harga beras di pasaran saat ini semakin tidak jelas.
"Kami mendapati laporan, untuk harga beras medium terkerek di Rp 13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg," kata Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan, dalam keterangannya, Senin, 12 Februari 2024.
Dia memaparkan, persoalan harga beras yang tak kunjung menyentuh HET ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama yakni bahwa pemerintah tidak serius dalam pengelolaan perberasan, sejak musim tanam tahun 2022 hingga kini.
"Sehingga produktivitas beras kita datanya simpang siur," ujar Reynaldi.
Kedua, lanjut Reynaldi, Ikappi mendorong agar sinkronisasi data antara beras yang disebarkan di masyarakat di gunakan untuk bansos.
"Dan yang disebarkan untuk pedagang pasar itu penting, untuk keberlangsungan pasar agar harga di pasar tidak tinggi," kata Reynaldi.
Selain itu, Ikappi juga mendorong agar pemerintah berhati-hati dengan lonjakan harga beras, dan sulitnya beras untuk di dapati di pasar tradisional. Menurutnya, hal ini menjadi sangat penting, karena saat ini adalah momen politik dan musim pemilu.
“Sehingga banyak beras yang di ambil di luar pasar tradisional atau produsen besar. Ini yang harus di jaga oleh pemerintah untuk ke depan," ujarnya.