Pemerintah Kaji Giant Sea Wall Masuk Jadi Proyek Strategis Nasional
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall berpotensi menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun, pembangunan proyek di utara Jawa ini perlu dilakukan kajian lebih lanjut oleh Pemerintah.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo mengatakan tanggul yang saat ini dibangun merupakan tanggul pantai, bukan tanggul laut.
"(Yang masuk PSN) tanggul pantai, kalau Giant Sea Wall belum masuk PSN. Sementara masih harus perlu dikaji lebih komprehensif lagi, beda kalau tanggul pantai di bibir pantai saja," ujar Wahyu dalam media briefing Rabu, 7 Februari 2024.
Wahyu mengatakan, di Indonesia sendiri dalam memitigasi penurunan permukaan tanah adalah dengan mengurangi penggunaan air tanah. Sehingga dengan dibangunnya tanggul pantai diharapkan dapat mengurangi permukaan tanah.
"Tapi dalam kondisi yang ekstrim kalau ini sudah alam yang sudah bicara, ya kita harus siapkan dengan penanganan yang ekstrem. Makanya kita sudah siapkan dengan pendekatan tanggul laut," jelasnya.
Dia menjelaskan, kondisi penurunan tanah itu sudah terjadi Jakarta dan beberapa desa sepanjang Pantai Utara Jawa atau Pantura. Dia mencontohkan, dalam 10 tahun terakhir bibir pantai hilang sebanyak 200 meter.
“Maka tidak aneh kejadian di Demak, karena di sana tanah sudah musnah karena bibir pantainya makin lama makin masuk ke dalam," ujarnya.
Sehingga menurutnya, proyek Giant Sea Wall harus menjadi proyek prioritas Pemerintah. Sebab, dampaknya besar terhadap perekonomian.
"Giant Sea Wall ini harus menjadi proyek yang prioritas menurut saya, karena dampaknya sangat besar terhadap perekonomian. Dan kalau kita melakukan pendekatan itu kita sekaligus melakukan perbaikan dari urban-urban yang ada di Pantura," imbuhnya.