Bansos Beras Disetop Sementara, Bos Bapanas Tegaskan Tak Ada Politisasi Jelang Pemilu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan, penyaluran bantuan pangan beras disetop sementara pada masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu). Bahkan, dipastikan bantuan pangan ini bukan merupakan politisasi jelang Pemilu. 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menegaskan, penghentian sementara ini dilakukan agar proses Pemilu berjalan dengan tenang. Diketahui, pada 8 sampai 9 Februari yang merupakan hari libur nasional dan 10 Februari yang menjadi hari terakhir kampanye, lalu 11 sampai 13 Februari yang merupakan masa tenang Pemilu. 

“Bantuan pangan beras akan dihentikan sementara untuk menghormati Pemilu dan pemuktahiran data. Sekali lagi, ini karena memang tidak ada politisasi bantuan pangan,” ujar Arief dalam keterangannya Rabu, 7 Februari 2024.

Zulkifli Hasan dampingi Jokowi salurkan bansos beras di Jakarta Utara

Photo :
  • Istimewa

Sebagaimana diketahui, dalam Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, masa kampanye Pemilu 2024 berakhir pada Sabtu 10 Februari. Setelahnya, ada masa tenang Pemilu yang berlangsung mulai Minggu 11 Februari sampai Selasa 13 Februari.

"Bapak Presiden juga sudah menyampaikan secara terpisah, kalau memang ini harus dihentikan sementara, ya memang harus dihentikan sementara, sehingga tidak terjadi polemik bahwa bantuan pangan ini dipolitisasi. Kita pahami bersama bahwa bantuan pangan ini sangat diperlukan masyarakat dan memang sudah terencana sejak lama," jelasnya. 

Arief menuturkan, bantuan pangan beras ini akan kembali dilanjutkan pada 15 Februari 2024, alias setelah Pemilu selesai. 

Berkaitan dengan itu terang Arief, pihaknya telah bersurat kepada Perum Bulog yang menyampaikan demi mendukung terwujudnya kelancaran penyelenggaran Pemilu dan mempertimbangkan tahapan dan jadwal Pemilu yang ditetapkan oleh KPU.

Ilustrasi pemilihan umum, tinta pada jari setelah selesai pencoblosan. Foto: Shutterstock

Photo :
  • vstory

Kemudian, Bulog diminta mengoptimalkan penyaluran sebelum masa tenang dan pasca pemungutan suara serta mengkoordinasikan dengan dinas urusan pangan di tingkat provinsi dan kabupaten kota.

"Kami tegaskan kembali, bantuan pangan ini sebenarnya bukan hanya jelang pemilu. Bantuan pangan ini tentunya dilakukan oleh pemerintah, jadi negara itu hadir di saat memang diperlukan. Agendanya juga tidak mengikuti agenda politik, tetapi memang sesuai dengan kebutuhan," tegasnya. 

"Sebenarnya program seperti ini memang sudah ada sejak dulu, hanya saat ini produk berasnya itu sangat baik dan hampir tidak ada komplain. Alhamdulillah karena Bulog sendiri sudah melakukan perbaikan. Bantuan pangan ini terlihat masif karena memang penugasan Badan Pangan Nasional kepada Bulog dan terus dikoordinasikan dengan sangat baik," sambungnya.

Untuk diketahui, realisasi bantuan pangan beras sampai 6 Februari telah menyentuh angka 179.149.760 kilogram (kg). Rencananya program bantalan ekonomi masyarakat ini akan dilaksanakan sampai Juni mendatang.