Ekonomi RI Kuartal IV-2023 Diproyeksi Tumbuh 5,04 Persen, Didorong Libur Akhir Tahun

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2023 sebesar 5,04 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka pasti pertumbuhan ekonomi itu akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini Senin, 5 Februari 2024.

Ekonom Makro ekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky memproyeksikan, ekonomi RI pada kuartal IV-2023 berkisar pada angka 5,02 persen hingga 5,06 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh musim liburan akhir tahun, atau Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

"Kami memperkirakan PDB akan tumbuh sebesar 5,04 persen yoy pada kuartal IV--2023, kembali ke pertumbuhan di kisaran 5 persen. Didorong oleh musim liburan akhir tahun membuat estimasi untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 5,05 persen," kata Riefky, dalam laporannya Senin, 5 Februari 2024.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Riefky menilai, Indonesia sangat membutuhkan sumber pertumbuhan baru. Sebab, menurut dia, kinerja pertumbuhan ekonomi RI sangat bergantung pada siklus bisnis dan harga komoditas

Dengan demikian, Riefky menuturkan, saat harga komoditas melemah dan berlalunya musim liburan. Ia bilang ekonomi RI pada kuartal III-2023 hanya tumbuh sebesar 4,94 persen yoy, dan tercatat sebagai pertumbuhan kuartalan terendah sejak kuartal IV-2016 atau tidak termasuk periode COVID-19 tahun 2020 dan 2021.

"Selain itu, Indonesia mempunyai cita-cita untuk menjadi negara maju yang masyarakatnya berpendapatan tinggi pada tahun 2045. Dan, hal ini memerlukan pertumbuhan ekonomi yang jauh melampaui tingkat saat ini," jelasnya. 

Riefky melanjutkan memasuki tahun 2024, terdapat risiko global yang lebih tinggi. Hal ini melalui harga komoditas, kenaikan biaya logistik, serta melemahnya permintaan global dan pertumbuhan ekonomi mitra dagang. Kondisi itu dinilai bisa menimbulkan beberapa risiko pertumbuhan bagi Indonesia. 

Namun menurut Riefky, perekonomian Indonesia dapat tumbuh lantaran didukung oleh konsumsi dan belanja terkait Pemilihan Umum (Pemilu). BI juga diperkirakan punya ruang untuk menurunkan suku bunga, sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas perekonomian lebih lanjut. 

"Oleh karena itu, kami mempertahankan pandangan kami sebelumnya bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5,0 persen yoy pada tahun 2024," ujarnya.