Jokowi Panggil Sri Mulyani ke Istana Siang Ini, Bahas Apa?
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pras.
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 2 Februari 2024. Ada apa Presiden Jokowi memanggil Sri Mulyani ditengah diisukan mau mundur dari Kabinet Indonesia Maju?
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana membenarkan Sri Mulyani dipanggil Presiden Jokowi har ini pada jam 14.30 WIB. “Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka,” kata Ari saat dikonfirmasi wartawan.
Menurut dia, Sri Mulyani diagendakan untuk memberi laporan terkait pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024. “Melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,” ujarnya.
Tentu, kata dia, Sri Mulyani tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai Kementerian Keuangan disisa masa jabatan Kabinet Indonesia Maju 2024. “Bu Menkeu tetap bekerja seperti biasa menjalankan tugas-tugas untuk memimpin Kementerian Keuangan,” pungkasnya.
Diketahui, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati buka suara soal diisukan bakal mundur dari Kabinet Indonesia Maju era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini disampaikan usai Sri Mulyani ikut rapat internal di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat, 19 Januari 2024.
Ketika ditanya soal isu mengundurkan diri, Sri Mulyani cuma menjawab singkat. “Ini saya bekerja,” kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD telah menyerahkan langsung surat pengunduran diri dari Kabinet Indonesia Maju kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis, 1 Februari 2024.
“Baru saja saya diterima Bapak Presiden, Bapak Joko Widodo yang ditemani Bapak Mensesneg, Bapak Profesor Pratikno. Saya menyampaikan surat kabar tentang kelanjutan tugas saya sebagai Menko Polhukam,” kata Mahfud di Kantor Presiden.
Adapun, Mahfud menyampaikan inti surat yang diserahkan kepada Presiden Jokowi yakni permohonan untuk berhenti dan isi surat itu singkat hanya berisi tiga hal.
Pertama, Mahfud menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang pada tanggal 23 Oktober 2019 mengangkat sebagai Menko Polhukam dan menyerahkan SK pengangkatannya dengan penuh penghormatan.
“Dan penghormatan saya kepada beliau pada saat ini, sehingga saya secara resmi dan dengan penuh hormat juga hari ini menyatakan minta atau memohon berhenti dengan sebuah surat itu,” ujarnya.
Lalu, Mahfud menyampaikan isi kedua suratnya itu adalah permohonan berhenti. “Ketiga, saya mohon maaf kepada beliau kalau memang ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik,” ucapnya.