Reaksi Mengejutkan Menteri Basuki Tanggapi Isu Mundur dari Kabinet Jokowi
- Antara
Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menanggapi kabar yang menyebut bahwa dirinya bakal mundur dari jabatan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Ditemui usai melaksanakan salat Jumat di masjid Kementerian PUPR, Basuki awalnya masih bersedia menjawab beberapa pertanyaan para awak media. Salah satunya yakni terkait kesiapan PUPR menyongsong upacara 17 Agustus di IKN Nusantara.
Dia menjelaskan, persiapan mengenai hal tersebut sebenarnya sudah dilakukan oleh pihak Sekertariat Negara (Setneg), sementara Kementerian PUPR hanya mengurus soal prasarananya.
"Yang ngurus (upacara 17 Agustus di IKN) dari Setneg. Kita siapkan prasarananya," kata Basuki di kantornya, Jumat, 26 Januari 2024.
Sayangnya, saat ditanya perihal isu bahwa dirinya tengah dirayu untuk mundur sebagai Menteri PUPR, Basuki hanya bergumam tak jelas mendengar pertanyaan tersebut.
"Aaarrgh," ujar Basuki sambil berlalu memasuki kantornya.
Tak hanya sampai situ, para awak media pun terus bertanya mencecarnya sambil berjalan, dan mencoba menanyakan kembali soal kabar tersebut. Namun, Basuki hanya diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun, bahkan untuk mengiyakan ataupun membantah kabar tersebut.
Diketahui, sebelumnya kabar soal pengunduran diri Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati ini, dicetuskan oleh Ekonom Senior, Faisal Basri. Dia mengajak segenap kalangan untuk membujuk sejumlah menteri, termasuk Basuki dan Sri Mulyani, untuk mundur dari kabinet Jokowi.
Bujukan ini disuarakannya, karena pemerintahan Jokowi sangat terkesan berpihak kepada pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Faisal bahkan menyebut, sudah ada nama-nama menteri yang sudah siap mundur, dimana salah satunya yang sudah paling siap mundur adalah Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
"Ayo kita sama-sama membujuk Sri Mulyani, Pak Basuki (Menteri PUPR), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya akan dahsyat," kata Faisal dalam forum Political-Economic Outlook 2024, dikutip Kamis, 18 Januari 2024.