Berkali-kali Disebut Gibran di Debat Cawapres, Tom Lembong: Mungkin Rindu

Jakarta – Calon wakil presiden nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka beberapa kali menyebut nama Co Captain Timnas Amin, Thomas Lembong atau Tom Lembong selama debat cawapres kedua yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Minggu, 22 Januari 2023, malam.

Setidaknya Gibran menyebut nama Tom Lembong 2 kali dalam debat tersebut. Pertama yaitu saat menyindir Cak Imin menyontek saat melontarkan pertanyaan kepadanya terkait dengan bioregional.

Kemudian, Gibran kembali menyebut nama Tom Lembong, saat melontarkan pertanyaan mengenai Lithium Ferro-Phosphate (LFP). Menurut Gibran, Lembong yang menjadi bagian dari Timnas Amin kerap kali menyebut mengenai LFP yang merupakan alternatif pengganti nikel. 

Merespons hal itu, Tom Lembong dalam pernyataan yang dikutip VIVA di program 'Your Money Your Vote' CNBC Indonesia, Minggu, mengapresiasi ucapan Gibran yang beberapa kali menyebut namanya saat debat.

"Saya sangat mengapresiasi ucapan mas Gibran yang berkali-kali menyebut nama saya, tentunya selama 7 tahun saya membuat contekan dan menulis pidato, dan materi bicara bagi ayahnya, pak presiden, dan saya bisa mendeteksi sebuah rasa rindu mungkin ya, saya tidak lagi disitu untuk memberikan masukan berkualitas," kata Tom Lembong

"Tapi sekarang yang menerima manfaat dari masukan saya adalah pak Anies dan pak Muhaimin, jadi saya sangat mengapresiasi," sambungnya

Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menerangkan di balik Anies-Muhaimin ada kelompok kerja yang terdiri dari anak-anak muda cerdas, yang memberikan masukan materi-substansi kepada Amin, termasuk untuk Muhaimin dalam menghadapi debat cawapres semalam. 

"Saya tegaskan bahwa saya hanya muka publik dari sebuah tim yang luar biasa, kebanyakan anak muda, cerdas, sangat cemerlang. Jadi apa yang dilihat publik mungkin saya tapi ini sebenarnya team work yang membanggakan, yang memberikan materi substansi kepada pak Muhaimin selama ini," ujarnya

Tom Lembong menegaskan bahwa selama ini selalu menyampaikan data-data dan fakta yang sebenarnya kepada paslon Amin -- termasuk saat dia didapuk menjadi penulis materi pidato Presiden Jokowi. 

Hal itu sekaligus merespons pernyataan Gibran dalam debat cawapres semalam, agar tidak menyampaikan sesuatu fakta yang menakut-nakuti publik dan menekankan pentingnya optimisme.

"Sebetulnya saya suka bilang yang lebih penting dari optimis atau pesimis adalah kita harus realistis, fakta-data. Apakah itu menyenangkan atau pahit, itu hal kedua, terpisah, tapi kita harus menyampaikan apa adanya, hal itu justru yang membanggakan saya selama 7 tahun membuat contekan-contekan masukan-masukan ke pak Presiden apa adanya, hal-hal pahit, karena itu permulaan dari perubahan dan perbaikan. Jadi jangankan optimis, pesimis atau realis, tapi yang harus kita hindari lagi adalah bombastis," tegasnya