Ikan RI Enggak Laku di Eropa, Menteri KKP: Cara Tangkapnya Masih Bar-bar
- VIVA / Andrew Tito (Jakarta)
Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang menangkap ikan menggunakan cara yang bar-bar. Akibatnya, tidak ada satu pun ekor ikan dari RI yang masuk ke pasar Eropa.
Trenggono mengatakan, RI sendiri memiliki potensi penangkapan ikan sebesar 12,5 juta ton setiap hari. Hal ini disampaikan Trenggono dalam acara Seminar Nasional Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa Melalui Pembangunan Tanggul Pantai Dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall).
"Kita kaget juga bahwa (Indonesia) satu-satunya negara yang masih menangkap ikan dengan cara yang bar-bar disebutnya. Kita itu Pak Menko satu ekor pun ikan kita tidak ada yang bisa diekspor ke Eropa," ujar Trenggono di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Rabu, 10 Januari 2024.
Trenggono mengatakan, tidak bisa masuknya ikan Indonesia ke pasar Eropa dikarenakan cara menangkap masih secara tradisional. Sehingga, Pemerintah dalam hal ini menerbitkan aturan dalam hal penangkapan ikan.
"Jadi saya ketemu sama teman-teman di Eropa dikatakan bahwa ikan dari Indonesia kenapa? Karena Indonesia cara tangkapnya masih bar-bar, masih tradisional. Nah lalu ini lah hasilnya PP 11/2023 tentang Penangkapan Ikan secara terukur yang berbasis pada kuota," jelasnya.
Menurutnya, dengan adanya aturan ini nelayan tidak lagi boleh melakukan penangkapan ikan dengan sembarangan. "Jadi enggak boleh sembarangan lagi ke depan menangkap ikan seperti sekarang ini enggak bisa lagi. Nanti, menangkapnya dengan cara yang lebih beradab," terangnya.
Selain itu, Trenggono juga berharap Indonesia menjadi negara budidaya ikan terbesar di dunia. Sebab Indonesia merupakan negara kelautan.
"Indonesia namanya negara kelautan terus terang budidaya kita belum ada, kita masih tergantung pakan 100 persen kita masih impor. Jadi kita hanya bisa membudidayakan tapi cara membudidayakan masih dengan cara-cara tradisional," jelasnya.
"Harapanya dalam 5 tahun ke depan ini Indonesia akan menjadi champion di sektor ini," sambungnya.