Melantai di Bursa RI, Emiten Produsen Nikel Ini Ekspansi Bisnis dalam Ekosistem Baterai EV

Gedung IDX, Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia)
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

Jakarta – Emiten pertambangan bijih nikel, yakni PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa, 9 Januari 2024, melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

NICE menawarkan, sebanyak 1.216.404.000 saham yang merepresentasikan 20 persen kepemilikan, dengan harga penawaran Rp 438 per lembar

"Sehingga nilai IPO NICE adalah Rp 532,78 miliar, dengan kapitalisasi pasar saham NICE mencapai Rp 2,66 triliun," kata Direktur Utama NICE, Stevano Rizki Adranacu, dalam keterangannya, Selasa, 9 Januari 2024.

Setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia, NICE berencana memulai fase baru dengan masuknya perusahaan Korea LX International Corp, melalui PT Energy Battery Indonesia, sebagai pemegang saham pengendali NICE yang baru. LX International Corp akan memiliki 60 persen saham NICE, dengan harga perolehan sama dengan harga IPO.

"Sesuai prospektus, runtutan proses yang menentukan jadinya mereka masuk atau tidak adalah IPO, dan ini sudah kita lakukan. Jadi next stepnya hanya akan terjadi deal closing dengan mereka di beberapa minggu mendatang," ujar Stevano.

Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

LXI melalui anak usahanya PT Energy Battery Indonesia, akan mengakuisisi paling lambat lima hari setelah NICE resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. LXI yang dahulu dikenal sebagai LG International Corp akan mengambil alih saham-saham milik pengendali dan pemegang saham, yaitu PT Sungai Mas Minerals (SMM), PT Inti Mega Ventura (IMEV), Michael Adhidaya Susantyo dan Victor Agung Susantyo. 

Stevano menjelaskan, hadirnya PT LX International Corp merupakan strategi untuk meningkatkan nilai perusahaan, melalui pengelolaan sumber daya perusahaan dalam ekosistem dan rantai pasok industri pengolahan nikel dan baterai kendaraan listrik.

Dia menegaskan, IPO NICE dan dukungan dari LX International Corp ini, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung rencana jangka panjang Indonesia terkait hilirisasi industri nikel.

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

"Mengapa kita gandeng LXI, karena mereka adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan juga, dan memiliki ekosistem kendaraan elektrik di Korea," kata Stevano.

"Di mana, AKP dapat kesempatan untuk masuk dalam ekosistem value chain kendaraan listrik mereka. Kami lihat ini bisa kami sinergikan sesuai jangka panjang kita menuju hilirisasi," ujarnya.

Diketahui, bertindak sebagai penjamin pelaksana efek dalam IPO NICE tersebut, adalah PT KB Valbury Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.