Realisasi Belanja Negara Turun, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya
- VIVA/Anisa Aulia
Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membeberkan, penyebab anjloknya belanja Pemerintah hingga Desember 2023. Sebab, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp 2.588 triliun atau turun 4,1 persen dari periode yang sama tahun 2022.
Sri Mulyani menjelaskan, penyebab anjloknya belanja negara ini bukan disebabkan oleh belanja Kementerian dan Lembaga (K/L). Tetapi berasal dari belanja subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Penyebabnya ini bukan karena belanja K/L tapi karena subsidi BBM sebab harga minyak turun atau lebih rendah dari harga asumsi," ujar Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat, 15 Desember 2023.
Adapun untuk belanja non K/L yang di dalamnya termasuk belanja subsidi BBM, baru terealisasi sebesar 71,8 persen dari target atau di angka Rp 894,3 triliun.
Untuk asumsi harga minyak mentah pada APBN 2023 ada di kisaran US$90 per barel. Sementara berdasarkan data di Kementerian ESDM, harga minyak per November 2023 sebesar U$79,63 per barel.
Menurut Sri Mulyani, realisasi belanja non K/L akan terus meningkat di sisa Desember 2023. Hal ini sejalan dengan pembayaran berbagai program termasuk subsidi dan kompensasi.
Di sisi lain, belanja pemerintah pusat tercatat 94,5 persen menjadi Rp 946 triliun. Angka Ini tumbuh positif 0,4 persen dipengaruhi oleh dukungan persiapan pelaksanaan Pemilu, pembangunan IKN, percepatan penyelesaian infrastruktur prioritas, serta penyaluran bantuan sosial.