Ada yang Istimewa di Dalam Interior Istana Presiden di IKN Nusantara
- Setkab
Jakarta – Interior Istana Presiden dan Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah disepakati oleh Presiden Joko Widodo. Istimewanya, desain interior Istana seluruhnya bakal menggunakan produk dalam negeri.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjabarkan beberapa material yang digunakan untuk interior istana dan kantor presiden. Seperti, lantai didesain khusus oleh pengrajin Yogyakarta, sementara lampu-lampunya adalah ukiran tembaga dari Boyolali, Jawa Tengah.
Kemudian, Interior bangunan terpenting di IKN itu ditegaskan juga memanfaatkan kayu dari Tanah Air. Yaitu, dari Jepara serta pegangan pintu dari Cepogo, Boyolali.
“Desain interior istana ini sudah disetujui dan ditandatangani Bapak Presiden (Joko Widodo), sehingga kami bisa segera bekerja untuk pelaksanaannya,” kata Basuki usai rapat terbatas dengan Presiden terkait perkembangan pembangunan IKN, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Rabu, 13 Desember 2023.
Basuki menyatakan bahwa kemajuan pembangunan tahap pertama di IKN, yang mencakup proyek istana dan kantor presiden, sudah mencapai 62 persen. Proyek itu diharapkan bisa rampung sepenuhnya pada Juli 2024 atau tepat sebelum Peringatan HUT ke-79 RI.
Pembangunan istana dan kantor presiden turut melibatkan Rudy Dodo, desainer interior asli Indonesia yang karyanya bisa dilihat di The Apurva Kempinski Bali—hotel yang digunakan selama perhelatan KTT G20 tahun lalu. Namun, masih ada beberapa catatan untuk desain interior Kantor Presiden di IKN sehingga masih perlu disempurnakan.
Basuki kemudian menjelaskan bahwa pembahasan mengenai desain interior istana dan kantor presiden di IKN dilakukan sangat mendetail bersama Presiden Jokowi, dengan melibatkan beberapa arsitek, Kementerian PUPR, serta Ridwan Kamil selaku kurator pembangunan IKN. (Ant)
Meskipun tidak menyebut perkiraan biaya, dia pun meyakinkan bahwa desain bangunan istana dan kantor presiden di IKN akan sangat kental budaya Indonesia, berbeda dengan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta yang bergaya kolonial.
“Ya ini Indonesia, namanya saja Istana Nusantara,” kata Basuki.