Kinerja BUMN Moncer, Erick Thohir Pede Dividen Bakal Lebih Besar dari PMN

Menteri BUMN RI, Erick Thohir
Sumber :
  • BRI

Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melaporkan, kinerja BUMN masih positif dengan laba sebesar Rp 231 triliun pada kuartal III-2023.

Dia memastikan, capaian itu naik 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya sebesar Rp 210 triliun. Bahkan, capaian tersebut melesat dibandingkan laba BUMN pada 2021, yang sebesar Rp 125 triliun. 

Karenanya, Erick pun mengaku optimistis bahwa kinerja positif itu dapat berlanjut pada tahun 2023 dan 2024. Hal itu dapat dilihat dari laba BUMN pada 2022, yang mencapai Rp 254 triliun tanpa restrukturisasi yang sebesar Rp 55,7 triliun.

"Kalau kita bandingkan dengan (laba) 2022 yang nilainya Rp 254 triliun, mungkin saya optimistis angka ini bisa tercapai dan masih bisa tumbuh lagi untuk 2023," kata Erick dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR RI, Senin, 4 Desember 2023.

Gedung Kementerian BUMN.

Photo :
  • Wikagedung.co.id

Karenanya, Erick pun terus berupaya mendorong keseimbangan, antara penyertaan modal negara (PMN) dengan dividen. Komitmen ini bahkan telah disampaikannya sejak 2019, dengan target porsi PMN dan dividen bisa setara yakni 50:50. 

Terlebih, BUMN berhasil menyetorkan dividen sebesar Rp 81,1 triliun, atau melampaui target awal sebesar Rp 35,3 triliun pada 2023. Erick menargetkan, dividen BUMN pada 2024 akan terus bertumbuh hingga Rp 85,2 triliun. 

"Artinya kalau ditotal, nanti proporsional antara dividen dan PMN mencapai target 50:50, sekarang Insya Allah bisa 55:45," kata Erick. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Dia pun merinci total realisasi dan usulan PMN selama periode 2020-2024, yang mencapai Rp 226,1 triliun. Sedangkan, realisasi dan usulan dividen di periode yang sama, justru lebih besar yakni Rp 279,4 triliun.

"Dengan demikian, porsi dividen BUMN akan mencapai 55 persen lebih besar, dibandingkan PMN yang sebesar 45 persen," ujarnya.