Harga Cabai hingga Tiket Pesawat Bikin Inflasi November Capai 0,38 Persen
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi pada bulan November 2023 adalah sebesar 2,86 persen secara year-on-year (yoy), dan 2,19 persen secara year-to-date (ytd). Sementara, inflasi November 2023 secara month-to-month (mtm) adalah sebesar 0,38 persen (mtm).
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud menjelaskan, terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 115,64 pada bulan Oktober 2023, menjadi 116,08 pada bulan November 2023.
"Secara yoy terjadi inflasi sebesar 2,86 persen, dan secara tahun kalender atau year-to-date ytd terjadi inflasi sebesar 2,19 persen," kata Edy dalam konferensi pers Jumat, 1 Desember 2023.
Tingkat inflasi bulan November 2023 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu. Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar pada November 2023 adalah makanan, minuman, dan tembakau, yakni sebesar 1,23 persen dan andil inflasi sebesar 0,32 persen.
Dengan komoditas utama penyumbang inflasi adalah cabai merah dengan andil inflasi sebesar 0,16 persen, cabai rawit 0,08 persen, bawang merah 0,03 persen, dan beras dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen.
"Serta gula pasir dan telur ayam ras dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen," ujar Edy.
Selain itu ada komoditas di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang memberikan andil inflasi yang cukup signifikan terhadap inflasi secara mtm.
Di antaranya yakni tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen, kemudian emas dan perhiasan 0,03 persen, dan tarif air minum dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen.
"Sementara itu terdapat juga komoditas yang memberikan dorongan ke arah deflasi, yakni bensin dengan andil deflasi 0,04 persen, kemudian ikan segar dan daging ayam ras dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen," ujarnya.