Alokasi Utang Belanja Alutsista RI Naik Signifikan Jadi Rp 388 Triliun
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, anggaran belanja alutsista dari pinjaman luar negeri untuk Kementerian Pertahanan akan melonjak. Hal ini sesuai dengan kesepakatan dari pertemuan dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Sri Mulyani mengatakan, untuk tahun 2020-2024 sebelumnya anggaran yang disepakati sebesar US$20,75 miliar. Namun, ada perubahan alokasi signifikan menjadi US$25 miliar atau Rp 388,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.541 per dolar AS).
"Terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari US$20,75 miliar ke US$25 miliar, itu yang kemarin disepakati," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Presiden dikutip Kamis, 30 November 2023.
Sementara itu, untuk rencana strategis jangka waktu panjang hingga 2034 guna memenuhi belanja alutsista dari pinjaman luar negeri masih di angka US$55 miliar.
"Keputusan Bapak Presiden sebelumnya yaitu US$55 miliar yang akan untuk memenuhi berbagai belanja alutsista dari pinjaman luar negeri," ujarnya.
Bendahara Negara ini mengungkapkan, alasan kenaikan anggaran kementerian pertahanan ini dikarenakan kondisi alutsista dan ancaman geopolitik yang ada saat ini.
"Kebutuhannya memang disampaikan Kemenhan menganggap kebutuhan sesuai kondisi alutsista dan kemudian ancaman. Serta peningkatan dinamika geopolitik dan geosecurity, dan di sisi lain masih sesuai dengan rencana kita dari sisi perencanaan penganggaran jangka panjang," jelasnya.