Perbaikan Signifikan pada Neraca Pembayaran Indonesia Bantu Perkuat Rupiah

Uang dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

Jakarta – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi masih akan dibuka berfluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 15.436 per Selasa, 21 November 2023. Posisi rupiah itu tercatat melemah 17 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp 15.419 pada perdagangan Senin, 20 November 2023.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot pada Rabu, 22 November 2023 hingga pukul 10.10 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 15.584 per dolar AS. Posisi itu melemah 144 poin atau 0,94 persen, dari posisi sebelumnya di level Rp 15.440 per dollar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim menjelaskan, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III-2023 membaik signifikan, dengan defisit US$1,5 miliar. Posisi itu lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$7,4 miliar. Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal, serta finansial yang membaik.

"Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar US$134,9, atau setara dengan pembiayaan 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujar Ibrahim.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Neraca transaksi berjalan membaik, ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid. Pada kuartal III-2023, transaksi berjalan mencatat defisit US$0,9 miliar (0,2 persen dari PDB), jauh menurun dibandingkan dengan defisit US$2,2 miliar (0,6 persen dari PDB) pada kuartal sebelumnya.

Surplus neraca perdagangan non-migas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja. Hal itu terjadi di tengah tren harga komoditas yang masih turun. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia.

Bank Indonesia menilai kinerja NPI kuartal III-2023 yang baik, akan mampu terus menopang ketahanan eksternal Indonesia. Ke depan, BI akan mencermati dinamika perekonomian global, dan terus memperkuat respons bauran kebijakan. Dengan didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.

"Rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.410- Rp 15.490," ujarnya.