Menko Airlangga Rayu Australia Investasi Energi Bersih di RI

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto merayu Australia untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di bidang energi bersih. Hal itu dikatakan Airlangga saat melakukan pertemuan bilateral dengan Senator Australia Don Farrell. 

Airlangga dalam hal ini mengajak Australia untuk melakukan investasi di bidang hidrogen dan solar panel. Sebab Indonesia memiliki floating solar panel terbesar di Asia Tenggara,

“Kami memiliki floating solar panel terbesar di Asia Tenggara, dan ketiga terbesar di dunia. Solar panel tersebut dipasang di atas Waduk Cirata, Jawa Barat, dengan luas 200 ha dan berkapasitas 192 MWp,” kata Airlangga dalam keterangannya Jumat, 17 November 2023. 

Keduanya juga berdiskusi terkait kemajuan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Airlangga menjelaskan bahwa saat ini pembangunan IKN telah mencapai lebih dari 30 persen, khususnya di kawasan inti pemerintahan. 

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingin Presiden Jokowi di KTT APEC

Photo :
  • Dok Airlangga

“Kami menargetkan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 pada tahun 2024 sudah bisa diselenggarakan di IKN. Untuk mendukung pengembangan kota yang hijau, inklusif, cerdas, dan tangguh, kami mengembangkan sumber renewable energy di Kalimantan Utara, khususnya hidrogen hijau, dengan kapasitas 10 GW,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Senator Don Farrell juga mencermati perkembangan Indonesia-Australia CEPA yang diharapkan ke depan dapat berfokus pada kerja sama dalam mengembangkan electric vehicle (EV), perdagangan gandum, dan daging sapi. 

“Kami telah berkunjung ke salah satu industri tepung terigu terbesar Indonesia di Makassar yang sebagian besar bahan baku gandumnya berasal dari Australia. Ini menunjukkan tingginya kebutuhan gandum di Indonesia,” terangnya. 

Merespons hal ini, Airlangga mengatakan Indonesia mengharapkan dukungan Australia dalam menjaga stabilitas harga dan keamanan pangan (food security), khususnya kepastian pasokan gandum dan daging sapi. 

“Ancaman El Nino sedang membayangi Indonesia dan dapat mempengaruhi ketahanan pangan nasional, hal tersebut tentunya akan menyebabkan inflasi untuk harga-harga pangan. Namun, dengan adanya kerja sama perdagangan yang erat antara Indonesia dan Australia, akan dapat meminimalkan risiko tersebut,” imbuhnya.