Erick Thohir Sebut Hunian TOD Bisa Jadi Solusi Masalah Lingkungan dan Kemacetan

Hunian transit oriented development (TOD)
Sumber :
  • Dok. Perumnas

Jakarta Kebutuhan hunian layak huni masih menjadi persoalan yang perlu diperhatikan, oleh setiap stakeholder sektor perumahan. Data Kementerian PUPR tahun 2022 menunjukkan, angka backlog kepemilikan hunian di Indonesia mencapai 11 juta, yang mayoritas tersebar di kota-kota besar.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, masalah ini antara lain disebabkan adanya kepadatan penduduk dan terbatasnya ketersediaan lahan, yang menjadi salah satu sumbu utama dari permasalahan tersebut.

"Sekarang total penduduk di perkotaan adalah 56,7 persen sedangkan di pedesaan 43,3 persen. Artinya, tentu wilayah perkotaan akan semakin padat dan menantang dalam mengatur transportasi dan hunian untuk masyarakat," kata Erick dalam keterangannya, Kamis, 16 November 2023

Karenanya, Erick menegaskan perlunya strategi pembangunan yang tidak hanya mengatasi masalah ketersediaan hunian, melainkan juga masalah lingkungan dan kemacetan. 

"Perumnas sebagai satu-satunya BUMN pengembang perumahan pun kemudian berinovasi mengembangkan hunian TOD (transit-oriented development), yang dapat menjadi one-stop solution dari permasalahan ketersediaan hunian di kota-kota besar," ujarnya.

Kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT). (ilustrasi transit oriented development/TOD).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Senada, Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengatakan, hunian TOD merupakan bukti komitmen Perumnas, dalam menghadirkan inovasi dan mengembangkan hunian layak huni secara berkesinambungan.

"Kami meyakini bahwa hunian TOD ini dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan hunian di kota-kota besar," kata Budi.

Dia menjelaskan, saat ini hunian berkonsep TOD telah dikembangkan Perumnas pada tiga prime location berbeda. Yakni di Stasiun Tanjung Barat (Samesta Mahata Tanjung Barat), Stasiun Pondok Cina (Samesta Mahata Margonda), dan Stasiun Rawa Buntu (Samesta Mahata Serpong).

Budi menegaskan, komitmen Perumnas dalam menghadirkan hunian yang ramah lingkungan tidak hanya sebatas pada high-rise semata. Namun juga pada hunian landed yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Seperti di Samesta Parayasa dan Samesta Dramaga, yang telah melakukan berbagai upaya penghijauan di kawasan huniannya.

"Kami paham manfaat yang dihasilkan dari kawasan hunian eco-friendly baik bagi masyarakat maupun ekosistem lingkungan. Sehingga kami akan terus berkomitmen melakukan berbagai upaya penghijauan pada berbagai proyek kami di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.