Jokowi Rayu Pengusaha Beli Tanah di IKN: Mumpung Masih Murah, Minggu Depan Harga Naik
- Setpres
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merayu, para pengusaha yang hadir pada acara Kompas CEO Forum, yang kurang lebih dihadiri oleh 100 bos-bos besar. Untuk membeli tanah di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur.
Jokowi mengajak para pengusaha itu membeli tanah di IKN, sebab harga tanah di calon ibukota RI itu masih terbilang murah dibandingkan di Jakarta.
"Saya mengajak Bapak/Ibu semuanya, mumpung tanah harga tanahnya masih murah. Karena Bapak/Ibu kalau beli sekarang di SCBD itu mungkin harga tanah per meter sudah Rp 200 juta, di Menteng mungkin sudah Rp 150 juta," ujar Jokowi Kamis, 2 November 2023.
Bahkan, kata Kepala Negara ini di Balikpapan yang notabennya lebih dekat ke IKN. Harga tanah per meter masih lebih mahal dari IKN. "Di Balikpapan itu Rp 10-Rp 15 juta. Di sini masih dibawah Rp 1 juta," jelasnya.
Namun, Jokowi mengatakan harga tanah itu kemungkinan akan naik pada pekan depan. Hal ini bisa terjadi karena harga tanah terus bergerak mengikuti permintaan pasar.
"Tapi mungkin minggu depan sudah naik. Enggak bener-bener, bulan depan udah naik. Karena memang harganya bergerak terus, kalau peminat banyak masak dijual murah yang ndak lah. Otoritas pinter," kata dia.
Dukungan Pengusaha
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pengusaha, investor, dan CEO (chief executive officer) untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"IKN ini adalah investasi masa depan kita, investasi keberlanjutan Indonesia. Tetapi untuk membangunnya pemerintah tidak bisa sendiri, butuh," kata Jokowi
Untuk menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci, Presiden memaparkan total anggaran pembangunan IKN yang mencapai 33 miliar dolar AS (sekitar Rp523 triliun), tidak mungkin ditanggung pemerintah sendiri.
Oleh karena itu, pemerintah merencanakan anggaran pembangunan IKN sebesar 20 persen akan berasal dari APBN sementara 80 persen sisanya melalui skema kemitraan pemerintah-swasta (PPP).
"Saya senang setelah pemerintah memulai (pembangunan IKN) 2 tahun lalu, pertengahan tahun ini swasta masuk, meletakkan batu pertama, dan seterusnya. Dan saat ini masih kita prioritaskan (investasi) yang dari dalam negeri terlebih dahulu," kata Jokowi.