Bappenas Tegaskan Investasi, Lapangan Kerja dan Lingkungan Selaras Kunci Ekonomi Berkelanjutan
- M Yudha P / VIVA.co.id
Jakarta – Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati mengatakan, Indonesia saat ini tengah mendorong pendekatan yang transparan dan adil dalam mengembangkan perekonomian berkelanjutan. Sebagaimana yang telah digadang-gadang oleh Presiden Joko Widodo pada konferensi COP 26 yang lalu.
Vivi yang hadir secara virtual dalam forum "ESG Symposium 2023 Indonesia" itu pun menekankan, aspek kunci dari tujuan pengembangan ekonomi berkelanjutan itu adalah mencakup upaya-upaya untuk mendorong pembangunan yang ramah lingkungan di Tanah Air.
"Yang menyelaraskan investasi dengan prospek lapangan kerja, mendorong inovasi antarsektor lingkungan hidup, dan mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mengatasi perubahan iklim secara efektif," kata Vivi dalam telekonferensi di acara ESG Symposium 2023 Indonesia, Kamis, 2 November 2023.
Dia menambahkan, pada pertemuan G20 di Pittsburgh, Amerika Serikat, tahun 2009 silam, Indonesia telah membuat Komitmen untuk mengatasi perubahan iklim global.
Bahkan, saat ini Indonesia telah meratifikasi Perjanjian Paris atau Paris Agreement secara lebih lanjut, menjadi undang-undang sejak tahun 2016.
Vivi mengatakan, hal itu dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menegaskan kembali komitmennya, tidak hanya untuk memitigasi dampak perubahan iklim semata. "Namun juga untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak pertama dari perubahan iklim tersebut," ujarnya.
Terlebih, lanjut Vivi, Indonesia telah mengajukan peningkatan Nationally Determined Contribution (NDC), sebagai dokumen kontribusi yang ditetapkan secara nasional, dengan peningkatan target penurunan emisi.
Sementara, dalam upaya untuk keluar dari perangkap negara berpendapatan menengah (middle-income countries), strategi Indonesia yakni berfokus pada peningkatan produktivitas, dan beralih ke sektor-sektor yang memberikan nilai lebih tinggi seperti industrialisasi.
"Inti dari transformasi ini adalah adaptasi ekonomi hijau, yang menekankan pada hukum karbon dan pembangunan ketahanan iklim. Di mana kesemuanya memainkan peran penting dalam visi kami untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang," ujarnya.