BNBR Cetak Laba Rp 228,33 Miliar di Kuartal III-2023, Meroket 158,9 Persen

Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR).
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp 3,079 triliun pada kuartal III-2023, atau naik 31,77 persen dibanding kan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"BNBR juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp 228,33 miliar," kata Direktur Utama & Chief Executive Officer (CEO) BNBR, Anindya N Bakrie, dalam keterangannya, Jumat, 27 Oktober 2023.

Dia memastikan, nilai tersebut tumbuh sebesar Rp 140,14 miliar atau 158,92 persen secara year-on-year (yoy), dari laba usaha di periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 88,18 miliar.

Sementara, capaian kenaikan pendapatan bersih nyatanya juga ditopang oleh catatan positif pendapatan sejumlah unit usaha BNBR. Antara lain yakni PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp 1,85 triliun, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) Group sebesar Rp 890,99 miliar, dan PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) Group sebesar Rp 328,27 miliar.

Anindya Bakrie

Photo :
  • IG @anindyabakrie

Dia menambahkan, torehan kinerja positif ini merupakan hasil dari sejumlah proyek strategis, yang telah dijalankan oleh unit-unit bisnis BNBR.

"Di kuartal III-2023 ini, kami bersyukur bahwa langkah kebijakan perusahaan dalam pengembangan usaha baru telah membuahkan kinerja positif. Kami yakin dan optimis, proyek-proyek penting yang kami kembangkan akan memberikan dampak yang kian menggembirakan," ujar Anindya.

Direktur Utama BNBR, Anindya Bakrie.

Photo :
  • istimewa

Karenanya, Anindya menegaskan bahwa dalam rangka menutup kuartal III-2023 ini, BNBR akan terus mengakselerasi pengembangan proyek strategis. Antara lain yakni di sektor elektrifikasi transportasi yang dikembangkan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR).

Selain itu, lanjut Anindya, BNBR juga tengah mempercepat ekspansi proyek-proyek di sektor energi baru dan terbarukan, seperti pembangunan PLTS Atap dan proyek-proyek green energy lainnya

"Sektor manufaktur memang masih menjadi penyumbang utama. Di urutan kedua terdapat sektor otomotif, di mana termasuk di dalamnya pendapatan dari penjualan bus listrik," ujarnya.