Perang Hamas vs Israel, Menteri Suharso: Secara Ekonomi Mengguncangkan Dunia
- VIVA/Anisa Aulia
Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, perang yang terjadi antara Hamas dan Israel telah mengguncang perekonomian dunia. Bahkan, hal itu juga berdampak pada nilai tukar dolar AS yang semakin menguat.
"Setelah pandemi ada perang Ukraina Rusia, sekarang Palestina Israel. Secara ekonomi itu mengguncangkan," ujar Suharso dalam pertemuan dengan para pimpinan redaksi media dikutip Jumat, 20 Oktober 2023.
Selain adanya perang tersebut, perseteruan antara Amerika Serikat dan China juga menambah kondisi dunia yang ada dalam ketidakpastian. Sehingga dolar AS menguat yang salah satunya membuat mata uang rupiah melemah.
"Dengan situasi seperti ini, hari ini dolar agak sedikit harga dolar-nya naik. Padahal the Fed (suku bunga) tidak dinaikkan," jelasnya.
Adapun mata uang rupiah pada Kamis, siang 19 Oktober 2023 pukul 13.27 WIB, berdasarkan data perdagangan bergerak menuju Rp 16.000 atau ke angka Rp 15.852. Nilai itu melemah 0,78 persen.
Bank Indonesia (BI) sebagai respons atas hal itu, juga sudah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI-7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga suku bunga BI menjadi 6 persen pada Oktober 2023.
"Kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya inflasi bahan impor. Sehingga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1 persen pada 2023," jelas Gubernur BI, Perry Warjiyo.
Selain itu, akibat perang Hamas vs Israel, harga minyak dunia melonjak lebih dari $4 per barel di awal perdagangan Asia pada Senin, 9 Oktober 2023.
Untuk minyak mentah Brent naik US$4,18, atau 4,94 persen menjadi US$88,76 per barel pada 01.20 Greenwhich Mean Time (GMT). Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di US$87,02 per barel, naik $4,23, atau 5,11 persen.