Faisal Basri Ungkap Kekacauan yang Bisa Terjadi Kalau Proyek Kereta Cepat Lanjut ke Surabaya
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Jakarta – Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri mengkritik rencana Pemerintah yang akan melanjutkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung disambungkan hingga Surabaya.
Faisal menilai, jika proyek kereta cepat itu dilanjutkan ke Surabaya menjadi tidak tepat. Sebab menurutnya, kereta cepat itu seharusnya dari Jakarta-Surabaya melewati kawasan Utara Pulau Jawa.
"Nah nanti dari Bandung mau disambungkan ke Surabaya, kacau proyeknya, lebih kacau lagi. Karena yang sehat itu rute Jakarta-Surabaya, dibelokkan ke Bandung, wah kacau," kata Faisal dalam diskusi publik Beban Uang Kereta Cepat di APBN Selasa, 17 Oktoberr 2023.
Faisal mengatakan, jika proyek kereta cepat itu lurus dari Jakarta-Surabaya dengan melewati Utara Pulau Jawa hal itu lebih menguntungkan.
Bahkan jelas Faisal, proyek kereta cepat dari Jakarta-Surabaya itu bisa menandingi moda transportasi pesawat. Sebab waktu yang dibutuhkan selama perjalanan lebih singkat.
"Kita kalau ke Surabaya setengah hari, dari sini ke bandara. Kalau macet kacau itu di Surabaya jauh ke pusat kota," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke China pada Senin, 16 Oktober 2023. Salah satu yang mendampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan bahwa kunjungan ini akan rencana pengembangan proyek kereta cepat ke Surabaya.
Erick pun memastikan kerja sama pembangunan kereta cepat Bandung-Surabaya akan menguntungkan bagi Indonesia. Proposal proyek tersebut pun akan disampaikan ke China dalam kesempatan tersebut.
"Kalau di China itu salah satunya memang diskusi lebih mendalam keberlanjutan kereta cepat dari Bandung ke Surabaya yang studinya sedang dipelajari,” ujar Erick di Jakarta.