Ekspor RI September 2023 Turun 5,3 Persen, Komoditas Ini Paling Merosot

Ekspor-Impor
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor RI bulan September 2023 turun 5,63 persen dibandingkan Agustus 2023. Hal itu disampaikan oleh Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

Amalia mengatakan, untuk ekspor migas tercatat senilai US$1,41 miliar atau naik 6,54 persen dibandingkan bulan Agustus 2023. Namun, untuk ekspor non migas turun 6,41 persen dengan nilai ekspor US$19,35 miliar.

"Nilai ekspor bulan September 2023 mencapai US$20,76 miliar atau turun 5,63 persen dibandingkan Agustus 2023," kata Amalia dalam konferensi pers Senin, 16 September 2023.

VIVA Otomotif: Ekspor Suzuki XL7 Hybrid

Photo :
  • Dok: SIS

Amalia menjelaskan, penurunan nilai ekspor September 2023 didorong oleh penurunan ekspor non migas terutama pada golongan barang lemak dan minyak hewan nabati turun 20,54 persen.

Kemudian, bijih logam terak dan abu turun 23,8 persen, pakaian dan aksesorisnya turun 48,45 persen, dan bahan bakar mineral turun 5,25 persen.

"Kenaikan ekspor migas sebesar 6,54 persen didorong oleh peningkatan nilai ekspor minyak mentah yang naik 185,14 persen dibandingkan bulan sebelumnya," jelasnya.

Ilustrasi/Kerajinan miniatur ekspor

Photo :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

Menurutnya, secara tahunan nilai ekspor September 2023 mengalami penurunan sebesar 16,17 persen. Hal itu didorong oleh penurunan ekspor non migas dan melanjutkan tren yang terjadi sejak awal tahun, terutama disebabkan oleh harga-harga komoditas unggulan di pasar global yang relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Adapun untuk total ekspor non migas menurut sektornya,  berasal dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar US$0,40 miliar. Kemudian sektor pertambangan dan lainnya sebesar US$3,54 miliar, dan sektor industri pengolahan sebesar US$15,41 miliar.

Dia menjelaskan, pada September 2023 ekspor non migas mengalami penurunan secara tahunan pada semua sektor. Dalam hal ini penurunan terdalam terjadi pada sektor pertambangan dan lainnya sebesar -41,93 persen.

"Secara bulanan semua sektor juga mengalami penurunan kecuali sektor pertanian kehutanan dan perikanan," terangnya.