TikTok Shop Sudah Ditutup, Pasar Offline Sulit Kembali Ramai?
- Tiktok
Jakarta – TikTok secara resmi telah menutup layanan TikTok Shop pada 4 Oktober 2023. Penutupan itu sebagai respons keluhan dari pedagang offline yang mengaku sepi pembeli hingga pendapatan mereka anjlok.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) sendiri telah resmi melarang social commerce untuk bertransaksi jual beli. Hal itu tertuang dalam Permendag Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
Lantas setelah TikTok Shop tutup apakah pasar offline akan kembali hidup lagi?
Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda mengatakan, meskipun TikTok Shop sudah ditutup dan e-commerce akan ditertibkan Pemerintah, sulit untuk membuat pasar offline ramai sebelum adanya platform belanja online.
"Jika pola konsumsi saya rasa faktor utamanya adalah pergeseran preferensi dan teknologi yang paling utama. Tidak serta merta langsung balik ke belanja offline. Sulit (pasar kembali ramai) kalau melihat kembali ke market offline," ujar Huda saat dihubungi VIVA Bisnis, Rabu, 11 Oktober 2023.
Menurut Huda, yang perlu ditertibkan Pemerintah adalah barang impor yang dijual utamanya melalui e-commerce ataupun pasar offline. Sebab harga yang ditawarkan membuat persaingan usaha menjadi tidak sehat.
"Hal ini dikarenakan sudah barangnya enggak standar, murah, ditambah diskon e-commerce yang gila-gilaan dan nyasar ke barang impor juga. Jadi ketika produk impor bisa ditertibkan, saya rasa bisa meningkatkan produksi dalam negeri," ujarnya.
Huda melanjutkan, agar persaingan usaha antara para pedagang offline dan online dapat dilakukan kompetitif. Huda menilai Pemerintah perlu melakukan dua hal.
"Pertama mendekatkan peraturan yang di online dengan offline. Kedua mendorong yang offline juga berdagang di online market," jelasnya.
Sebelumnya, pedagang di ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat mengungkapkan, belum ada perubahan pembeli meski TikTok Shop resmi ditutup pada 4 Oktober 2023 kemarin.
Salah satu pedagang, Febriani (39) mengatakan, meskipun TikTok Shop ditutup hal itu tidak berpengaruh terhadap penjualan di tokonya. Sebab, masyarakat masih bisa berbelanja di platform e-Commerce lainnya.
"Masih sama sih, soalnya kalau TikTok Shop tutup kan sekedar tutup, karanjang kuningnya nanti kan diarahin ke yang lain, sama aja. Jadi check out-nya lebih gampang, cuma beda jalan istilahnya, sama aja ke pasar belum ada efek," katanya saat ditemui di ITC Cempaka Mas Selasa, 10 Oktober 2023.
Febriani mengatakan, semenjak adanya online shop omzet penjualannya anjlok. Dia mengungkapkan, penurunan omzet mencapai 80 persen dari normal
"Omzet bisa dikatakan 80 persen lebih, untuk ini sewa aja susah, jangan nyari makan itu," ujarnya.