Pedagang Tanah Abang Minta E-Commerce Ditutup, Pengusaha Tom Liwafa: Dikasih Hati Minta Jantung

Ilustrasi jualan online
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta – Publik masih ramai membahas soal TikTok Shop yang resmi ditutup pada Rabu, 4 Oktober 2023 mulai pukul 17.00 WIB. Ini imbas dari keluhan para pedagang Pasar Tanah Abang yang tokonya sepi pembeli

Dulu minta TikTok Shop ditutup, kini para pedagang Tanah Abang kembali mengajukan permintaan, yaitu meminta e-commerce semuanya ditutup.

Berita ini pun viral dan kembali jadi perbincangan. Pengusaha Tom Liwafa geram dengan tingkah laku para pedagang Tanah Abang. Sebab, disebutkan merugikan para pedagang online shop.

Tom Liwafa

Photo :
  • Tangkapan layar

Kekesalannya diungkapkan di media sosialnya. Ia pun mengajak para pedagang online shop untuk melakukan sesuatu.

“Ini cukup membagongkan ya. Jadi ini waktunya temen-temen untuk bersatu para online shop. Apa yang harus kita lakukan, tentu menggerakkan sosmed kita untuk komen di semua hal yang berkaitan dengan pemangku kepentingan dan konten-konten semacam ini,” kata Tom Liwafa, dikutip Selasa, 10 Oktober 2023.

Ia pun kemudian menceritakan soal salah satu tokonya yang selalu ramai dikunjungi. Sebab tokonya itu memiliki kenyamanan sehingga pengunjung kembali datang.

TikTok Shop

Photo :
  • VIVA

Nah, jika para pedagang Tanah Abang tidak berbenah, maka kondisinya akan sama aja. Pengunjung bakal tidak berkunjung dan pendapatan pasti sepi.

“Kalau temen-temen Tanah Abang atau kios-kios nggak berbenah, ya selamanya akan kayak gitu. Apakah kemaren TikTok Shop ditutup bener-bener ramai? Nggak jawabannya,” bebernya.

Pengusaha muda itu pun kesal, karena pada pedagang Tanah Abang kembali meminta pemerintah menutup e-commerce, karena pembeli di Tanah Abang sepi. Ia pun meminta para pedagang online untuk memviralkan berita ini agar bisa terdengar oleh para pemangku kepentingan dan kebijakan.

“Sekarang malah dikasih hati minta jantung. Jadi bagi temen-temen semuanya yuk mari kita viralkan bahwa kita pedagang online shop juga bisa komplain dan kita bisa menggerakkan masa,” jelasnya.

“Nggak usah demo-demo, kita viral-viralin aja udah. Biar pemangku kepentingan dan semua pemangku kebijakan tahu tentang hal ini,” tutupnya.