Luhut: NTT Kurang Pro Aktif Kapitalisasi Potensi Laut hingga Pariwisata
- VIVA/Yudha Prasetya
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dinilai kurang pro aktif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki daerahnya.
Luhut mulanya mengatakan, kebijakan hilirisasi telah membuat ekonomi daerah menjadi meningkat. Hal itu utamanya terjadi di Morowali, Sulawesi Tengah dan Halmahera, Maluku Utara.
"Kita ingin NTT harus di dorong, saya sedih juga 5 tahun ini kurang pro aktif seperti garam, peternakan, kemudian pariwisata. Banyak sekali sebenarnya yang didapatkan di NTT ini, tapi kita kurang mengkapitalisasi potensi yang ada ini," kata Luhut dalam Seminar Nasional Kemaritiman Jumat, 29 September 2023.
Luhut mengatakan, adanya kebijakan hilirisasi telah mendorong investasi lebih berkualitas dan mendorong investasi di Indonesia Timur.
"Ini anda lihat, dulu investasi di Jawa 70 persen, sisanya di luar Jawa, sekarang bisa dilihat di Jawa 42 persen investasi asing, di luar jawa 58 persen. Karena industri-industri semelter ini tumbuh di luar Jawa, sebagai khasusnya anda lihat Morowali Halmahera seperti ini," jelasnya.
Berdasarkan data paparannya, kebijakan hilirisasi telah mendorong industrialisasi di Indonesia Timur. Di mana Morowali pada 2010 hanya sebesar 8 persen, namun setelah adanya hilirisasi menjadi 73 persen. Sedangkan Halmahera dari 3 persen pada 2010 menjadi jadi 61 persen.
"Halmahera dulu hanya 8 persen di Morowali sekarang 73 persen. Dan kita lihat ekonomi daerah mampu lebih tinggi setelah adanya kebijakan hilirisasi," imbuhnya.