Kepala Bapanas Sebut Harga Beras Akan Turun Dalam Satu Atau Dua Pekan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi
Sumber :
  • Bapanas

Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi memperkirakan, harga beras dalam satu atau dua pekan ke depan akan mengalami penurunan. Hal itu seiring dengan penyaluran bantuan beras Pemerintah selama tiga bulan kedepan, bagi 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Arief pun menyatakan optimis bahwa program bantuan pangan beras ini dapat memberi tekanan terhadap laju kenaikan harga beras.

"Bantuan pangan beras tahap kedua ini dilaksanakan sampai November. Tiap bulan Bulog akan keluarkan sekitar 210 ribu ton atau itu ekuivalen dengan sekitar 7 sampai 8 persen terhadap konsumsi beras bulanan secara nasional. Dengan itu, kemungkinan dalam waktu 1 atau 2 minggu ke depan akan ada depresiasi harga beras. Kita semua harapkan demikian," kata Arief dalam keterangannya, Jumat, 15 September 2023. 

Ilustrasi harga beras.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Menurutnya, Pemerintah terus berupaya dan konsisten dalam melaksanakan berbagai intervensi dalam rangka pengendalian harga beras. 

"Presiden meminta agar bantuan pangan beras ini dipastikan sampai ke masyarakat dan kemudian semua lini pasar harus dibanjiri beras dari stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah). Dalam kondisi seperti ini, memang merupakan waktu yang tepat bagi Bulog untuk gelontorkan stoknya," ujarnya.

Seperti diketahui, bantuan pangan beras tahap kedua telah dirilis sejak 11 September 2023 dengan sasaran penerima 21,353 juta KPM. Sebanyak 640 ribu ton beras disalurkan dan setiap KPM mendapatkan 10 kg beras dalam tiga kali penyaluran hingga November 2023. 

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berkomitmen akan terus menggelontorkan beras ke pasar untuk semakin menekan pasar.

"Kita gelontorkan terus, mau gak mau pedagang akan melepas, apalagi beras Bulog lebih murah dan bagus," terangnya. 

"Presiden perintahkan kita operasi pasar sampai November. Beliau juga melihat bilamana mungkin nanti (dilanjutkan) Januari, Februari, Maret digelontorkan lagi. Saya hanya melaksanakan tugas dan perintah Presiden tadi," jelasnya.