Erick Thohir Usul Dana Cadangan Investasi Rp 12,8 Triliun untuk Suntik Modal KAI, Pelni hingga PLN
- Mohammad Yudha Prasetya/VIVAnews
Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, sebanyak tiga BUMN akan mendapat suntikan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) definitif sebesar Rp 28,16 triliun pada 2024 mendatang. Sedangkan untuk BUMN lainnya PMN masih diusulkan sebesar Rp 12,8 triliun.
Erick menerangkan berdasarkan hasil diskusi bersama Badan Anggaran (Banggar), PMN definitif akan diberikan kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 18,6 triliun, IFG sebesar Rp 3,56 triliun, dan PT Wijaya Karya (Persero) Rp 6 triliun.
"PMN definitif yang akan diberikan kepada BUMN ini akan diberikan kepada BUMN senilai Rp 28,16 triliun," ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI Kamis, 14 September 2023.
Erick mengatakan, untuk usulan PMN lainnya yang disampaikan sebesar Rp 12,8 triliun masih bergantung kepada keputusan dari penggunaan dari dana cadangan investasi.
"Memang dari diskusi kemarin ada dialokasikan dimasukkan di cadangan investasi yang menjadi keputusan mereka yaitu Rp 12,8 triliun. Tentu kembali kita diskusikan walaupun detilnya tergantung pada keputusan cadangan investasi," ujarnya.
Erick menuturkan, untuk PMN yang masih tergantung dari cadangan investasi diantaranya PT KAI (Persero) sebesar Rp 2 triliun, IndonesiaRe Rp 1 triliun, PT Pelni (Persero) Rp 3 triliun, PT Inka (Persero) Rp 1 triliun, PT PLN (Persero) Rp 5,86 triliun, dan ID Food sebesar Rp 832 miliar.
"Ini yang sementara hasil diskusi terakhir mudah-mudahan sepertinya akan disetujui tapi mekanismenya seperti ini yang ditawarkan," ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi VI, Aria Bima mengatakan, terkait PMN cadangan investasi itu masih akan didiskusikan lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"PMN cadangan investasi Rp 12,8 triliun akan didiskusikan lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan. Namun demikian, PMN terkait cadangan investasi tersebut akan diprioritaskan kepada BUMN-BUMN," jelasnya.
Dia menegaskan akan memanggil BUMN terkait untuk membahas lebih lanjut terkait PMN tersebut. "Usulan ini kita setujui dalam rapat ini sebagai bahan pembahasan. Nanti kita panggil satu satu jadi KAI, IndonesiaRe, Pelni, Inka, PLN, ID Food akan kita panggil lagi," terangnya.