Jokowi Minta Dukungan Belanda di OECD Hingga Kembangkan Teknologi Rendah Karbon

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte.
Sumber :
  • Setkab

Jakarta – Presiden Joko Widodo, meminta pemerintah Belanda mendukung Indonesia, dalam proses pendaftaran Indonesia sebagai anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Menurut Kepala Negara, saat ini Indonesia telah melakukan sejumlah reformasi ekonomi yang sejalan dengan persyaratan OECD.

Hal itu diutarakan Presiden Jokowi, saat menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte, di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, dalam rangkaian acara KTT G20 India.

“Indonesia telah ajukan aplikasi keanggotaan OECD dan telah lakukan berbagai reformasi ekonomi sejalan dengan persyaratan OECD," kata Jokowi dalam keterangannya, Minggu, 10 September 2023.

Presiden juga meminta dukungan kepada PM Rutte, untuk membantu Indonesia dalam upaya pengembangan teknologi rendah karbon hingga mendorong penghapusan EU Deforestation Regulation.

"Saya juga berharap, Belanda dapat dukung pengembangan teknologi rendah karbon dan konversi PLTU ke energi terbarukan, sebagai tindak lanjut kerja sama JETP serta mendorong penghapusan EU Deforestation Regulation agar tidak diskriminasi komoditas utama Indonesia," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Rutte membahas sejumlah kerja sama antarkedua negara, yakni dalam bidang pembangunan dan ekonomi. Presiden Jokowi menyebut, ASEAN telah menyepakati Belanda menjadi mitra pembangunan ASEAN, yang diharapkan dapat lebih meningkatkan kerja sama ASEAN dengan Belanda.

“Walaupun prosesnya tidak mudah, namun akhirnya dapat disepakati. Saya berharap, ini akan lebih majukan kerja sama ASEAN dengan Belanda," ujar Presiden.

Selain itu, Jokowi juga turut menyambut baik investasi Belanda untuk membangun Center of Excellence di Kota Surakarta, hingga rencana penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi dalam bidang energi baru terbarukan dan iklim.

“Saya menyambut baik investasi Belanda untuk pembangunan Center of Excellence di Solo dan rencana penyelenggaraan Renewable Energy and Climate Summit," ujarnya.