Wamen BUMN Ungkap Potensi Kerja Sama US$50 Miliar di KTT ASEAN 2023
- Tangkapan layar Anisa Aulia/ VIVA.
Jakarta – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Rakyat (BUMN) II, Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, Indonesia mengincar potensi kerja sama senilai US$50 miliar pada KTT ASEAN 2023.
"Kami memperkirakan dari business matching ini tambahannya akan terjadi potensi kerja sama senilai US$50 miliar," kata Rosan dalam dalam konferensi pers di JCC, Senayan, Jakarta Selasa, 5 Agustus 2023.
Rosan mengatakan, itu terdiri dari lima projek yang ada di BUMN senilai US$22 miliar, Bappenas empat projek senilai US$10 miliar. Serta projek yang berasal dari negara ASEAN.
"Project yang datang dari lima negara yaitu Filipina, Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Brunei Darussalam itu nilainya US$810 juta," ujarnya.
Rosan menjelaskan, kerja sama itu melibatkan lebih dari 129 perusahaan. Untuk BUMN sendiri melibatkan beberapa perusahaan mulai dari Mind ID hingga Angkasa Pura.
"Kalau dari BUMN sendiri memang ini melibatkan ada beberapa perusahaan termasuk Mind ID kemudian Pelindo, Krakatau Steel, Biofarma, PLN, Pupuk Indonesia, Angkasa Pura, Pertamina, ASDP dan juga Injourney, termasuk Danareksa," jelasnya.
"Jadi sebagian besar holding company yang ada di BUMN ini akan terlibat di dalam business matching. Tapi kita pun melihat bahwa harapannya ini nanti akan terus berlanjut, karena awalnya ini kita lakukan sesuai diskusi kita dengan negara-negara ASEAN lainnya," tambahnya.