Potensi Besar RI Jadi Pelopor dan Pemimpin Carbon Capture Storage di Kawasan
- New perspective marketing
Jakarta – Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah termasuk sumber daya karbon, yang menjadi potensi besar untuk penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS). Terlebih, Indonesia juga diberkati dengan lokasi geografis dan geologi yang bagus secara strategis, serta berada di kawasan Asia Pasifik.
Executive Director Indonesia CCS Center (ICCSC), Belladonna Troxylon Maulianda mengatakan, pihaknya juga melihat besarnya potensi yang dimiliki oleh Indonesia, untuk menjadi pelopor CCS secara regional di kawasan.
"Visi kita menjadikan Indonesia sebagai pelopor dan pemimpin CCS Hub di kawasan," kata Belladonna dalam keterangannya, Kamis, 24 Agustus 2023.
Sebagai katalisator, Belladonna menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkolaborasi dalam menyuarakan dan mendorong percepatan penerapan CCS di Indonesia. Namun, Dia pun mengakui bahwa penerapan CCS di Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan.
Antara lain yakni berupa tata kelola dan regulasi, kerja sama komersial, fiskal yang atraktif dan bersaing, transportasi karbon, teknologi berskala industri, serta pengembangan CCS Hub di Indonesia yang menghubungkan berbagai sumber emisi ke lokasi injeksi di Indonesia.
"Kolaborasi dan komitmen aksi yang kuat dari Pemerintah Indonesia, lembaga akademik, sektor swasta, dan masyarakat, berperan penting mendorong penerapan CCS di Indonesia," ujarnya.
Diketahui, CCS adalah teknologi yang terbukti dapat memungkinkan beberapa sektor dengan emisi tertinggi mengurangi emisinya. Misalnya seperti industri manufaktur, pembangkit listrik, penyulingan, petrokimia, baja, dan semen, serta sangat menjanjikan dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Sehingga secara signifikan dapat mengurangi jumlah karbon dioksida yang masuk ke atmosfer, membantu mengurangi efek pemanasan global, dan mengarahkan Indonesia menuju visi berwawasan hijau.
Peran Pertamina
Pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan akan semakin cepat dalam beberapa dekade mendatang. Secara geologis Indonesia juga kaya akan akuifer asin (saline aquifer), yang cocok untuk penyimpanan CO2, dengan kapasitas 80 hingga 100 Giga Ton.
Guna menyelaraskan semua potensi tersebut, Direktur Utama PT Pertamina (Perseo), Nicke Widyawati mengatakan, salah satu peran aktif Pertamina dalam melakukan implementasi secara aktual terhadap Studi CCS/CCUS, telah dibuktikan di Lapangan Jatibarang yang merupakan wilayah kerja Pertamina EP Cirebon, Jawa Barat.
"Teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dengan menggunakan CO2 di lapangan Jatibarang, telah menunjukkan indikasi positif dari reservoir terhadap injeksi CO2 dengan metode Huff and Puff," kata Nicke.
Dia menambahkan, sistem ini juga telah dilakukan pada dua sumur di Lapangan Jatibarang, pada bulan Oktober dan Desember 2022. "Selanjutnya, akan dilakukan pilot interference 2 wells untuk CO2 flooding dan full field scale CO2 EOR," ujarnya.