Konsumsi Pertamax Green 95 Meningkat dalam 2 Minggu Penjualan
- Dok. Pertamina Patra Niaga.
Jakarta – Tren konsumsi Pertamax Green 95 menunjukkan peningkatan dan mendapatkan respons positif dari masyarakat. Hal itu terjadi setelah diperkenalkan sejak akhir Juli lalu di Kota Surabaya dan Jakarta.
Dalam 2 minggu penjualan, rata-rata penyaluran Pertamax Green 95 kepada konsumen mencapai 300 liter per hari untuk satu SPBU. Penyaluran tertinggi harian Pertamax Green 95 bahkan sempat mencapai sekitar 6.800 liter dari kumulatif 15 SPBU.
“Tren awal konsumsi Pertamax Green 95 sangat positif. Pertamina Patra Niaga akan terus pantau dan evaluasi tren konsumsi dan penyalurannya di seluruh SPBU,” ujar Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra dalam keterangannya, Jumat, 11 Agustus 2023.
Dijelaskan, tren positif yang sudah melampaui target awal ini juga terlihat salah satu SPBU, yakni di SPBU MT Haryono, Jakarta. Tercatat penyaluran rata-rata harian di MT Haryono sudah melebihi target awal, hampir 800 liter per hari atau sekitar 56 persen dari target rata-rata harian per SPBU. Artinya, lanjut Mars Ega, tren konsumsinya memungkinkan untuk mencapai target awal Pertamina.
“Selanjutnya untuk SPBU lain kami akan coba dorong kembali pengenalan produknya kepada masyarakat, apa keunggulan dan keuntungan penggunaan Pertamax Green 95 sebagai salah satu produk berkualitas yang tersedia di pasar,” ujarnya.
Pertamax Green 95 dipasarkan sebagai produk berkualitas tinggi dengan standar spesifikasi di angka RON 95 yang dapat bersaing dengan produk setara lainnya. Dengan tidak merubah spec dan kualitasnya, Pertamax Green 95 dengan bauran bioethanol menjadikan produk dengan bauran energi terbarukan pertama di Indonesia.
“Selain berkomitmen menyediakan produk dengan kualitas tinggi, Pertamax Green 95 juga merupakan inovasi untuk membaurkan energi fosil dengan energi terbarukan. Ini adalah langkah penting, dan bersama dengan masyarakat yang mengkonsumsi Pertamax Green 95, bersama-sama kita berkontribusi terhadap pemanfaatan energi yang lebih baik di Indonesia,” tutur Mars Ega.