IMF Revisi ke Atas Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3 Persen, Sri Mulyani Bicara Dampaknya
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – International Monetary Fund (IMF) merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi global pada 2023 menjadi 3,0 persen secara year on year (yoy). Sebelumnya, IMF memproyeksikan ekonomi global tumbuh sebesar 2,8 persen yoy.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Pertumbuhan Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara maju di Eropa diperkirakan lebih baik dari proyeksi sebelumnya.
"IMF merevisi kembali proyeksi pertumbuhan globalnya menjadi 3,0 persen yoy di 2023," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor OJK, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023.
Bendahara Negara ini menuturkan, untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan tetap sama. Namun, masih terdapat risiko tertahannya konsumsi dan investasi terutama sektor properti.
Dia melanjutkan, untuk tekanan inflasi di negara maju juga masih akan relatif tinggi. Hal itu dipengaruhi oleh perekonomian yang lebih kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat.
"Hal ini diperkirakan akan mendorong kenaikan lebih lanjut suku bunga kebijakan moneter di negara maju, termasuk Federal Funds Rate (FFR)," jelasnya.
Dengan perkembangan tersebut, jelas Sri Mulyani, menyebabkan aliran modal ke negara berkembang akan lebih selektif. Dan meningkatkan tekanan nilai tukar di negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Oleh karena itu, diperlukan penguatan respons kebijakan untuk memitigasi risiko rambatan global," imbuhnya.