Kembangkan Layanan, 9 Desa Wisata di Kawasan BYP Gandeng Akademisi hingga Industri Pehotelan

Spot Swafoto Watu Goyang, Desa Wisata Mangunan, Yogyakarta
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

Yogyakarta – Sebanyak 9 Desa/Kampung Wisata di kawasan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Borobudur Yogyakarta Prambanan (BYP) berkomitmen untuk melakukan kolaborasi nyata dalam pengembangan desa/kampung wisata.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) antara-desa wisata dengan kalangan akademisi dan industri perhotelan dilakukan secara serentak di Yogyakarta, dan disaksikan langsung perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf.

Penandatanganan MoU ini terlaksana pada kegiatan pendampingan yang menjadi fase lanjutan dari kegiatan sosialisasi, dan pelatihan dalam rangkaian program Kampanye Sadar WIsata 5.0 (KSW). Pada fase pendampingan, desa/kampung wisata berkesempatan untuk merealisasikan proyek pengembangan desa wisata yang telah dibuat sebelumnya dengan bantuan para praktisi dan akademisi berpengalaman yang sesuai dengan potensi wisata masing-masing.

Museum Bumi Manusia di Desa Wisata Gamplong

Photo :
  • VIVA.CO.ID/Nuvola Gloria

Local Champion Kampung Wisata Patehan, Yogyakarta, Antonius Sasongko mengapresiasi program pendampingan KSW yang telah menjembatani kolaborasi desa/kampung wisata dengan pihak-pihak lain dalam pengembangan kampung wisata terutama dalam peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan paket wisata.

“Misalnya terkait hospitality, pengembangan homestay kami kolaborasi dengan industri perhotelan. Sedangkan untuk pengembangan website, IT (teknologi informasi), penyusunan story telling kami akan melibatkan akademisi,” lanjutnya merinci langkah kolaborasi yang dilakukan oleh Kampung Wisata yang berada dalam wilayah Keraton Yogyakarta ini, dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 18 Juli 2023.

Dedi Hamudi, Local Champion Desa Wisata Tanjungsari, Magelang, menjelaskan bagaimana kesepakatan ini dapat mendukung promosi paket wisata desanya. 

“Dengan adanya kesepakatan kerja sama sebagai hasil pendampingan program KSW ini, benar-benar memberikan kemudahan dan peluang besar untuk promosi dan berjalannya paket wisata kami,” ujarnya. 

Dedi mengatakan, melalui kolaborasi tersebut, pihaknya dapat memberikan penawaran produk kuliner dan paket wisata kepada hotel dan restoran. Sedangkan dari pihak hotel dapat mempromosikan keunikan dan kuliner khas desa wisata kepada para tamu yang menginap.

Local Champion Desa Wisata Bugisan, Klaten, Rudi Riono mengatakan kerja sama dengan hotel mendukung penjualan paket wisata dan produk kreatif yang selama ini telah dimiliki Desa Wisata Bugisan, namun masih membutuhkan sentuhan strategi promosi yang lebih gencar.

“Kami juga berharap dapat meningkatkan bagaimana pelaku pariwisata di desa agar lebih prima dalam melayani wisawatan,” harap Rudi.

Sebagai informasi, Local Champion adalah kordinator dari para pelaku pariwisata yang telah mendapatkan pelatihan langsung dari Program KSW. Saat ini terdapat sebanyak 65 Local Champion yang mewakili 65 Desa Wisata yang telah tersentuh program ini di tahun 2022.

Pada kesempatan sebelumnya, Deputi Budang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M Paham telah menegaskan pentingnya komitmen dan sinergitas unsur pentahelix dalam pembangunan sektor pariwisata, termasuk di desa-desa wisata. 

“Untuk memastikan pariwisata mampu secara berkelanjutan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat;  komitmen, dukungan, dan kolaborasi seluruh komponen pentahelix adalah kunci sukses untuk mencapai tujuan tersebut. Terutama sinergitas antara pemerintah daerah, dinas pariwisata, asosiasi industri, dan badan usaha yang memegang peranan penting mewujudkannya,” paparnya.

Kolaborasi merupakan salah satu pesan kunci yang selalu ditekankan Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada berbagai kesempatan. Dalam hal ini, desa wisata, dikatakannya, memiliki andil penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menparekraf RI Sandiaga Uno

Photo :
  • Dok. Istimewa

"Desa wisata telah menjadi pemenang di masa pandemi yang dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan target tahun 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan pekerjaan,” ujarnya. 

Untuk itu, Sandiaga mengundang peran aktif semua pihak yang berkepentingan untuk turut mendukung pengembangan desa wisata secara berkelanjutan.

Sebagai informasi, 9 desa/kampung wisata di kawasan B-Y-P yang sukses mewujudkan kolaborasi dengan industri perhotelan ini, yaitu:

1. Kampung Wisata Patehan, Yogyakarta dengan Emersia Malioboro, Yogyakarta
2. Kampung Wisata Warungboto dengan De Laxton Hotel, Yogyakarta
3. Kampung Wisata Cokrodiningratan, Yogyakarta dengan Griya Sentana Hotel, Yogyakarta
4. Kampung Wisata Kadipaten, Yogyakarta dengan Grand Zuri Malioboro, Yogyakarta
5. Kampung Wisata Rejowinangun, Yogyakarta dengan Whyndam Garden, Yogyakarta
6. Kampung Wisata Pakualaman, Yogyakarta dengan Cangkringan Villa, Yogyakarta
7. Kampung Wisata Sosromenduran dengan Cavinton Hotel, Yogyakarta
8. Desa Wisata TanjungSari, Magelang dengan Mendut Taman Sari Resort & Restaurant, Magelang
9. Desa Wisata Bugisan, Klaten dengan Ramada by Wyndham Yogyakarta