Rupiah Melemah Dipicu Sinyal Kenaikan Suku Bunga AS

Petugas bank tunjukkan uang rupiah dan dolar Amerika Serikat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Kamis pagi, 6 Juli 2023. Terpantau pukul 09.14 WIB rupiah melemah sebesar 46 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp 15.063 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.017 per dolar AS.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.013 per dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah pada hari ini. Hal itu seiring dengan sinyal Bank Sentral Amerika Serikat (AS), terkait suku bunganya.

"Pelaku pasar menanggapi sinyal dari Bank Sentral AS yang akan menaikan suku bunga acuannya paling tidak dua kali lagi tahun ini, dari notulen rapat Bank Sentral AS yang dirilis dinihari tadi," kata Ariston kepada VIVA Kamis, 6 Juli 2023.

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Ariston menilai, sentimen pasar terhadap aset berisiko juga terlihat negatif pagi ini. Hal itu menanggapi rilisan notulen rapat The Fed tersebut, yang mana indeks saham Asia bergerak turun di pembukaan pasar.

"Ini bisa menambah sentimen pelemahan ke rupiah yang juga aset berisiko," ujarnya.

Ariston mengatakan, Bank Sentral AS sendiri akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada Kamis dini hari tanggal 27 Juli mendatang. Namun, di sisi lain, data-data ekonomi AS yang dirilis belakangan berada di bawah ekspektasi pasar.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
"Bila data ekonomi mendatang juga menampilkan angka menurun, ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga acuan AS akan berubah kembali," terangnya.

Adapun potensi pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS hari ini ke arah Rp 15.050. Sedangkan potensi support di kisaran Rp 15.000.