Luhut Diperintah Jokowi Ajak Warga Sekitar Proyek KCJB Naik Kereta Cepat
- KCJB
Bandung – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masyarakat yang berdomisili di sekitar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan diajak untuk mencoba menumpang kereta cepat tersebut.
Menurutnya, hal tersebut merupakan instruksi Presiden Joko Widodo agar masyarakat pun sama-sama bisa merasakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Sehingga dia pun berharap proyek itu rampung tepat waktu pada Agustus 2023.
"Dengan harapan rakyat juga merasakan bagaimana kereta cepat ini, dari Jakarta itu coba LRT, dan coba kereta cepat, sampai di Padalarang kira-kira 30 menit, dan sampai di sini 45 menit," kata Luhut usai menumpang kereta cepat di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Sebelumnya, Luhut menyebutkan Presiden Jokowi akan menjajal menumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebelum 28 Juli 2023.
Atas dasar itu, Luhut meminta kepada pihak pengelola atau pelaksana proyek dan para pekerja untuk segera menuntaskan pekerjaan di stasiun sebelum dikunjungi Presiden Jokowi.
"Presiden titip salam ke saudara-saudara sekalian, beliau akan naik kereta ini nanti sebelum 28 Juli, mungkin satu minggu sebelumnya," kata Luhut di Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 22 Juni 2023.
Luhut memastikan proyek KCJB pada Juni 2023 ini sudah rampung. Meski begitu, menurutnya, pekerjaan yang dilakukan belum sepenuhnya usai karena masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan. Dia menargetkan proyek itu bisa benar-benar rampung pada 18 Agustus 2023.
"Jadi saya titip ke teman-teman sekalian, dari Tiongkok dan Indonesia untuk menyelesaikan tuntas pekerjaan ini. Supaya bisa baik nanti tanggal 18 Agustus, mudah-mudahan saat itu atau setelah itu Presiden meresmikannya," kata dia.
Dia mengatakan sejauh ini pemerintah melihat peluang agar proyek kereta cepat itu bisa diteruskan hingga ke Surabaya. Tapi, kata dia, rencana proyek kereta cepat ke Surabaya itu perlu didukung oleh adanya transfer teknologi dan pengalaman yang Indonesia telah miliki.
"Karena kita ada hilirisasi, banyak material-material yang akan bisa diproduksi dalam negeri, sehingga dengan demikian menciptakan lapangan kerja buat UMKM dan sebagainya," kata dia.
Saat ini, menurutnya, ada sekitar 400-600 orang dari Indonesia sedang menjalani pelatihan di Tiongkok untuk mengoperasikan dan memelihara kereta cepat tersebut. "Ini modal kita nanti, kalau pemerintahan nanti yang akan datang untuk meneruskan program ini. Karena ini akan membuat ekonomi kita lebih baik," kata dia.
Luhut Jajal Kereta Cepat
Sebelumnya, Menko Luhut bersama Menhub Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta pejabat PT Kereta Api Indonesia dan PT Kereta Cepat Indonesia China, melakukan uji coba menumpangi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dari Stasiun Halim menuju Stasiun Tegalluar, Kamis, dengan kecepatan maksimum 385 kilometer per jam.
Luhut menjajal kereta cepat dari Stasiun Halim Jakarta dengan tujuan Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sekitar pukul 10.37 WIB.
"Kami mencoba tadi kereta ini dari Jakarta kemari dengan kecepatan 385 kilometer per jam, sebentar, tapi rata-rata 355 kilometer per jam," kata Luhut di Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung.
Menurutnya, dalam sesi uji coba itu, perjalanan dari Stasiun Halim ke Padalarang memakan waktu sekitar 30 menit dan hingga ke Stasiun Tegalluar itu memakan waktu totalnya sekitar 45 menit.
Dia memastikan uji coba itu berjalan dengan baik tanpa adanya kendala. Bahkan, kata dia, perjalanan kereta cepat itu pun cukup nyaman meski dalam kondisi kecepatan tinggi.
Setelah turun dari kereta cepat di Stasiun Tegalluar, Luhut lantas menyapa sejumlah pekerja dari KCIC sambil didampingi oleh Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia.
Kemudian Luhut juga meninjau Depo Kereta Cepat di Tegalluar bersama para pejabat. Lalu sekitar pukul 11.55 WIB, Luhut kembali ke Jakarta dengan menumpangi kembali kereta cepat tersebut.