BI Proyeksikan Nilai Tukar Rupiah 2024 Menguat di Rp 14.600-Rp 15.100 per Dolar AS
- VIVA/Anisa Aulia
VIVA Bisnis – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, nilai tukar rupiah pada 2024 akan menguat di kisaran Rp 14.600-Rp 15.100 per dolar AS. Hal itu disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
"Kami perkiraan rata-rata nilai tukar rupiah pada 2023 ini Rp 14.800-Rp 15.200 per dolar. Dan akan menguat pada 2024 dengan kisaran Rp 14.600-Rp 15.100 per dolar," ujar Perry dalam Rapat Bersama Banggar DPR RI, Selasa, 30 Mei 2023.
Perry menuturkan, meskipun dalam beberapa waktu terakhir mendapat tekanan dari ketidakpastian global yang meningkat, nilai tukar rupiah hingga kuartal II-2023 akan menguat di angka 4,48 persen dibandingkan akhir 2022.
"BI akan terus berkomitmen jaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan berbagai langkah termasuk melakukan intervensi di pasar valas. Demikian kami bersama Menkeu menstabilkan pasar SBN, bahkan terus meningkatkan devisa hasil ekspor melalui instrumen kami," jelasnya.
Perry melanjutkan, untuk inflasi BI memperkirakan akan turun lebih cepat dan rendah. Diperkirakan, inflasi akan kembali di bawah 4 persen pada Agustus atau September 2023.
"Tahun ini inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) kami perkirakan sekitar 3,3 persen tahun ini, sehingga kembali ke sasaran 2 persen hingga 4 persen," ujarnya.
Untuk itu, BI memperkirakan inflasi RI pada 2024 akan terkendali di kisaran 1,5-3,5 persen. Hal itu dipicu oleh kebijakan suku bunga BI.
"2024 kami perkirakan inflasi akan terkendali dalam kisaran 1,5-3,5 persen, karena respons kebijakan suku bunga BI dan stabilisasi nilai tukar rupiah yang ditempuh BI," imbuhnya.
Perry melanjutkan, untuk pertumbuhan ekonomi pada 2023 BI memperkirakan akan ada di kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen.
"Itu adalah perkiraan kami, dan kami akan terus lakukan sinergitas dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.