Jadi Pionir Bus Listrik di Indonesia, VKTR Bersiap Melantai di BEI

Serah Terima Bus Listrik VKTR
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis  – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) atau Vektor, yang berfokus dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik segmen heavy mobility, dipastikan bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggelar Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat.

Komisaris Utama VKTR yang juga merupakan Direktur Utama BNBR, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, VKTR akan melaksanakan penawaran awal pada tanggal 26-31 Mei 2023, sebelum mencatatkan sahamnya di BEI.

"Prospek bisnis pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini terbilang besar. Hal ini didukung oleh adanya perubahan besar-besaran industri kendaraan global, yang tengah mengalami transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan," kata Anindya dalam keterangannya, Jumat, 26 Mei 2023.

Serah Terima Bus Listrik VKTR

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sejalan dengan itu, Anindya menjelaskan bahwa melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019, Indonesia pun berkomitmen melakukan percepatan terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia.

Dia menegaskan, VKTR akan berfokus dalam mengembangkan bisnis KBLBB di segmen kendaraan komersial, seperti bus dan truk. Sebab berdasarkan data, kebutuhan bus di kota Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga tahun 2030.

"Jika menghitung potensi di seluruh Indonesia, maka angka 10.000 unit ini dapat menjadi 20 kali lipat lebih besar," ujar Anindya.

Sementara itu, Direktur Utama VKTR, Gilarsi W Setijono mengatakan, hingga saat ini TransJakarta telah mengoperasikan 52 bus listrik dengan merek BYD, yang seluruh unitnya diperoleh dari Perseroan.

Serah Terima Bus Listrik VKTR

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dalam satu tahun, 30 bus VKTR yang telah beroperasi sudah membawa hampir 10 juta penumpang, melaju sepanjang 2.8 Juta KM, mengurangi lebih dari 3,100 ton emisi CO2,  serta membantu penghematan biaya operasional TransJakarta sebesar 85 persen setiap harinya.

"Saat ini kami mendatangkan bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina. Tahap selanjutnya, kami mulai merintis proses pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia dengan mitra perusahaan perakitan lokal yang berpengalaman di bidangnya," ujarnya.