Laba Bersih Emiten Pengangkut LNG Ini Naik 143 Persen pada 2022

Direktur PT GTS Internasional Tbk (GTSI) Dandun Widodo.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – Emiten transportasi pelayaran pengangkut gas alam cair  atau Liquefied Natural Gas (LNG), yakni PT GTS Internasional Tbk (GTSI), mencatatkan pendapatan sebesar US$41,2 juta atau sekitar Rp 605,6 miliar (asumsi kurs Rp 14.700 per AS $) per 31 Desember 2022.

Direktur GTSI, Dandun Widodo memastikan, capaian pendapatan di tahun 2022 itu lebih tinggi 34,03 persen, dibandingkan pendapatan di tahun 2021 yang hanya sebesar US$30,7 juta atau sekitar Rp 451,2 miliar. Sementara laba bersih juga meningkat.

"Laba bersih perseroan juga meningkat sebesar 143,03 persen, dari sebelumnya rugi US$11,9 juta hingga berhasil meraup laba bersih sebesar US$5,1 juta Atau sekitar Rp 74,9 miliar (asumsi kurs Rp 14.700 per US$)," kata Dandun dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 12 Mei 2023.

Prelude FLNG.

Photo :
  • U-Report

Dia menambahkan, perseroan juga tetap berada dalam posisi keuangan yang aman, dengan total aset sebesar US$123,8 juta pada tahun 2022. Hal ini didukung dengan Ekuitas perseroan yang juga menguat pada tahun 2022 menjadi US$56,9 juta.

"Meningkat sebesar 18,55 persen dari US$48,04 juta di akhir tahun 2021," ujarnya..

Sementara arus kas perseroan juga menguat di tahun 2022, dengan kas dan setara kas di awal tahun 2022 sebesar US$13,5 juta menjadi US$20,3 juta di akhir tahun.

Dandun menambahkan, profitabilitas GTSI juga berhasil naik secara signifikan dari net profit margin di tahun 2021 sebesar -39 persen, namun di akhir tahun 2022 mengalami perbaikan hingga 12 persen. Likuiditas perseroan juga masih tetap terjaga di tahun 2022, dengan rasio lancar sebesar 117,89 persen dan rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 117,34 persen.

Aset perseroan tercatat mengalami penurunan sebesar 3,79 persen di tahun 2022, menjadi US$123,8 juta. Utamanya disebabkan oleh penurunan akun aset yang tidak lancar, yang memiliki porsi dominan terhadap komposisi aset Perseroan.

“Aset tidak lancar tahun 2022 menurun 23,60 persen dari tahun sebelumnya, disebabkan reklasifikasi akun aset hak guna-neto,” kata Dandun.

Kemudian, nilai liabilitas di tahun 2022 juga turun 17,11 persen menjadi US$66,8 juta. Utamanya disebabkan oleh penurunan akun liabilitas jangka panjang, yang memiliki porsi dominan terhadap komposisi liabilitas Perseroan. Liabilitas jangka panjang tahun 2022 turun 47,82 persen, utamanya sejak tanggal 31 Desember 2022 GTSI mengklasifikasikan seluruh liabilitas sewa kapal menjadi liabilitas tersedia untuk dijual.

“Ekuitas perseroan per 31 Desember 2022 tercatat sebesar US$56,9 juta, atau naik 18,55 persen dibandingkan capaian 2021. Hal itu disebabkan peningkatan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi,” ujarnya.