Kebut Pembangunan Pasca Gempa-Tsunami di Sulteng, Lebih 5 Ribu Huntap Disiapkan

Pembangunan hunian tetap (huntap) yang dibangun Kementerian PUPR.
Sumber :
  • Kementerian PUPR

VIVA Bisnis - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), percepat upaya pemulihan kerusakan infrastruktur, pascabencana gempa bumi dan tsunami, di sejumlah wilayah Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu.

Salah satunya dengan pembangunan hunian tetap (huntap) yang ditujukan bagi para masyarakat terdampak.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan penanganan pascabencana Sulteng meliputi tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama,” kata Basuki dalam keterangannya, Minggu, 26 Maret 2023.

Foto udara dampak kerusakan akibat gempa dan tsunami di Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 3 Oktober 2018.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sementara, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian PUPR Bakhitar, menjelaskan pembangunan huntap dilakukan di kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Total huntap yang dibangun sebanyak total 5.732 unit. 

Pembangunan tahap pertama diketahui sebanyak 1.679 unit yang selesai pada 2022. Pembangunan tahap pertama itu sudah mulai dihuni oleh masyarakat. 

“Saat ini kami tengah melaksanakan pembangunan tahap kedua sebanyak 4.053 unit. Para calon penghuninya juga sudah terverifikasi. Kami targetkan pembangunan tahap kedua ini bisa tuntas seluruhnya pada Desember 2023,” ujar Bakhtiar.   

Huntap tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya. Di samping itu, RISHA juga dirancang sebagai bangunan tahan gempa.

Diharapkan kehadiran RISHA di wilayah rawan gempa, seperti Palu dan Donggala membuat masyarakat setempat tak kehilangan rumah akibat bencana gempa bumi.

Selain huntap, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah juga bangun berbagai infrastruktur permukiman untuk mendukung kawasan huntap.

Infrastruktur permukiman yang dibangun antara lain jalan, drainase, ruang terbuka hijau, penerangan jalan umum, sistem pengolahan sampah TPS3R, SPALD-T untuk pengolahan limbah, serta SPAM dan reservoir untuk penyediaan air.

“Untuk infrastruktur permukiman, ada pekerjaan yang terkontrak hingga Maret 2024. Tapi kami akan melakukan upaya-upaya percepatan agar bisa selesai Desember 2023 bersamaan dengan penyelesaian huntap," ujar Kepala BPPW Sulawesi Tengah, Sahabuddin.